Berita Gianyar
Per September 2021, 459 PMI Telah Berangkat ke Luar Negeri, Kadisnaker: Didominasi Terapis ke Turki
para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Gianyar, Bali yang di awal pandemi dipulangkan dari negara tempatnya bekerja, kini telah kembali
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Seiring telah dilakukannya vaksinasi Covid-19, dan dibukanya lapangan pekerjaan di luar negeri, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Gianyar, Bali yang di awal pandemi dipulangkan dari negara tempatnya bekerja, kini telah kembali untuk bekerja ke luar negeri.
Per September 2021, jumlah warga Gianyar yang telah berangkat ke luar negeri sebanyak 459 orang.
Negara tujuan terbanyak adalah Turki dengan jenis pekerjaan sebagai terapis.
Baca juga: Pedagang Pasar Gianyar Masih Dibebaskan Biaya Sewa Tempat Selama 6 bulan
Baca juga: Warga Minder Masuk Pasar Umum Gianyar
Berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan Gianyar, Selasa 26 Oktober 2021, keberangkatan para PMI asal Gianyar terjadi setiap bulan sejak awal 2021.
Dimana rata-rata keberangkatan per bulan sebanyak 50 orang.
Dimana sebagian besar mereka masih memiliki kontrak kerja di tempat sebelumnya.
Kadisnaker Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadhita membenarkan hal tersebut.
Kata dia, selama 2021 ini, PMI Gianyar telah mulai berangkat untuk bekerja keluar negeri.
Namun secara data, lonjakan yang mengurus administrasi keberangkatan terjadi sejak dua bulan terakhir ini.
"Dua bulan terakhir ini yang mengurus administrasi keberangkatan mengalami peningkatan. Ada 19 negara yang sudah membuka lowongan buat PMI," ujarnya.
Baca juga: Menteri Luhut: Arahan Presiden Agar Harga PCR Diturunkan Jadi Rp300 ribu & Berlaku Selama 3x24 jam
Baca juga: Air Terjun Suwat Gianyar, Naik Rakit dan Patung Kura-Kura Menjadi Ikonnya
Adapun negara-negara yang sudah menerima PMI untuk pekerjaan di darat adalah Turki, Hungaria, Hongkong, Irak, Arab Saudi, Korsel, Polandia, Rusia, Swiss dan beberapa negara di Afrika.
Sedangkan untuk pekerjaan laut (pesiar) PMI asal Bali sudah melakukan kontrak atau melanjutkan kontrak yang sebelumnya.
Kata dia, saat awal pandemi Covid-19, jumlah PMI asal Gianyar yang dipulangkan dari tempatnya bekerja sebanyak 1.500 orang.
Saat ini yang sudah berangkat adalah sepertiganya.
"PMI yang lainnya ini ada yang sudah mengurus administrasi, namun sebagiannya juga ada yang sudah membuka usaha sendiri dan ada yang kembali sebagai petani yang lebih modern," ungkapnya.
Dikatakannya, persyaratan administrasi keberangkatan sangat ketat, dan hal tersebut terus menjadi pantauan dari negara penerima PMI.
Baca juga: Air Terjun Suwat Gianyar, Pemandangan Indah dan Patung Kura-kura, Naik Rakit hingga Berfoto Ria
Baca juga: Termasuk Yoga dan Bersepeda, Ini Olahraga yang Bisa Dicoba Penderita Diabetes
"Kalau penilaian terhadap PMI asal Indonesia positif karena apapun persyaratan yang diminta selalu ditaati," ujarnya.
Baca juga: Menteri Luhut: Arahan Presiden Agar Harga PCR Diturunkan Jadi Rp300 ribu & Berlaku Selama 3x24 jam
Baca juga: Penurunan Level PPKM di Sejumlah Daerah, Persiapan Nataru dan Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
Dikatakannya sampai akhir September, PMI yang sudah berangkat sebanyak 459.
Terdiri dari 290 orang pria dan 169 orang wanita.
Sedangkan dominasi negara tujuan adalah Turki sebagai pekerja terapis dan spa.
"Masih seperti dulu, negara yang mendominasi adalah Turki sebagai terapis," ungkapnya.
(*)