Cara Jepang Turunkan Kasus Covid-19 Tanpa Lockdown, Kini Sudah Dirasa Normal
Jepang tidak mengeluarkan pembatasan secara nasional juga tidak menerapkan lockdown, karena kebebasan pribadi di Jepang sangatlah penting.
"Tahun lalu kami berpikir terus menerus mengenai virus corona, namun sekarang tidak lagi."
Mayuko kembali dari Australia ke Jepang setelah pandemi dimulai tahun lalu dan sekarang bekerja di Tokyo.
Dia merasa yakin tidak akan terkena Covid-19 karena begitu banyak warga di Jepang yang menggunakan masker.
Khawatir kasus akan meningkat lagi
Beberapa pakar di Jepang mengkhawatirkan pelonggaran pembatasan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang akan menyebabkan kasus Covid-19 meningkat kembali.
"Setelah sekian lama dalam keadaan darurat, mulai hari ini akan ada banyak orang yang ingin keluar, dan itu bisa mengakibatkan kenaikan kasus lagi," kata Koji Wada, professor bidang kesehatan publik di International University of Health and Welfare.
Pendapat sama dikatakan juga oleh Megumi yang mengatakan kepada ABC jika ia khawatir kasus akan meningkat setelah aturan konsumsi alkohol dilonggarkan.
Professor Toole mengatakan risiko penularan akan meningkat karena warga akan kembali mengunjungi restoran dan bar yang memiliki ventilasi buruk selama musim dingin.
"Warga akan lebih banyak duduk di dalam restoran yang hangat, bila mereka boleh minum, mereka cenderung akan membawa makanan dan minum di situ," katanya.
"Mereka tidak akan mengenakan masker saat makan dan minum dan ini akan meningkatkan risiko. Saya kira masih banyak orang yang khawatir.
"Ketika musim ingin tiba dan ada acara pesta akhir tahun, saya kira akan lebih banyak kasus lagi."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/global/read/2021/10/29/173508270/jepang-sukses-turunkan-kasus-covid-19-varian-delta-tanpa-lockdown-ini?page=all#page2