Berita Denpasar
BPBD Imbau Masyarakat Waspada Badai La Nina, Curah Hujan di Denpasar Diprediksi Meningkat hingga 70%
Badai La Nina diprediksi akan terjadi pada Bulan November 2021 hingga Februari 2022, peningkatan curah hujan di Denpasar diprediksi hingga 70%
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badai La Nina diprediksi akan terjadi pada Bulan November 2021 hingga Februari 2022.
Kondisi ini juga diprediksi mengakibatkan peningkatan curah hujan hingga 70 persen di Kota Denpasar, Bali.
Menyikapi kondisi tersebut, sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir resiko yang terjadi.
BPBD Denpasar mengimbau masyarakat agar lebih hati hati dan waspada.
Baca juga: 18 Wilayah Indonesia Memasuki Musim Hujan, Bali Waspada Potensi La Nina
Kepala Pelaksana BPBD Denpasar IB Joni Ariwibawa mengatakan, Badai La Nina identik dengan hujan deras disertai dengan angin kencang.
Karenanya, dalam mencegah hal yang tidak diinginkan.
BPBD Denpasar menyiagakan seluruh personil di 4 pos disertai dengan peralatan lengkap.
Selain itu, pihaknya juga secara intens terus berkoordinasi dengan BMKG.
Sehingga upaya mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan dapat dioptimalkan sedini mungkin.
"Sesuai dengan prediksi BMKG bahwa Badai La Nina akan terjadi pada bulan November hingga Februari.
Dan kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya, Minggu 31 Oktober 2021.
Lebih lanjut dikatakan, masyarakat diimbau menunda untuk bepergian jika terjadi hujan lebat.
Namun demikian, jika terpaksa untuk bepergian agar menghindari berteduh.
Atau berdekatan dengan pohon perindang yang besar, papan reklame, serta piranti ketinggian lainya.
Baca juga: Waspada Fenomena La Nina Diprediksi Terjadi Akhir 2021, Apa Dampaknya untuk Indonesia?
Joni menambahkan, masyarakat juga diharapkan berperan aktif.
Untuk memberikan informasi berkaitan dengan keberadaan pohon perindang yang membahayakan.
Selain itu, masyarakat juga agar tidak membuang sampah sembarangan untuk mengindari banjir.
"Kami juga telah berkordinasi bersama OPD terkait, seperti halnya DLHK untuk optimalisasi perompesan pohon.
Dan DPUPR untuk normalisasi alur sungai dan perawatan tebing dan terasering yang rawan longsor," katanya.
"Jadi kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap musim penghujan dan Badai La Nina.
Hindari pohon besar, papan reklame, dan piranti lainya yang tinggi.
Serta segera menghubungi BPBD Denpasar melalui saluran telepon di 112 atau 0361 223333.
Masyarakat juga diimbau untuk memantau kerawanan bencana lewat aplikasi Inarisk dan Info BMKG," pungkasnya.
(*)
