Potensi Curah Hujan Tinggi di Badung, BPBD Minta Masyarakat Waspada Bencana Alam

Selain itu juga telah membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di tingkat desa/kelurahan.

Ia menyebut, melalui FPRB pihaknya melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat dengan harapan tanggap terhadap bencana. 

"Di beberapa daerah kami juga sudah mengadakan simulasi bencana.

Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana," ujarnya. 

Kepala Dinas Kebakaran ini pun menjelaskan, selain KIE juga telah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi adanya bencana, namun menegaskan bencana masih saja dapat terjadi.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan bencana datang. Namun ada langkah pencegahan pra bencana yang kami lakukan.

Seperti menebang pohon yang besar, gotong royong membersihkan sungai dan yang lainnya," ucapnya.

Ia mengaku, untuk di Kecamatan Petang yang merupakan rawan longsor sudah dilakukan penanaman rumput akar wangi yang dapat menahan tanah.

Selain BPBD Badung, instansi terkait, khususnya PUPR juga sudah melakukan pembersihan saluran irigasi.

"Kami sangat berharap masyarakat lebih waspada terhadap bencana.

Baca juga: 18 Wilayah Indonesia Memasuki Musim Hujan, Bali Waspada Potensi La Nina

Pasalnya bencana alam tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi.

Apalagi tidak semua bencana dapat diberikan bantuan," ucapnya.

Menurutnya, bantuan yang dapat diberikan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Apabila dalam sebuah bencana menyebabkan kehidupan dan penghidupan masyarakat susah.

"Seperti contohnya dalam satu rumah, akibat amblas atau terbakar, rumah itu tidak bisa ditempati, itu bisa kami bantu.

Dengan memberikan hunian sementara, untuk tempat umum bisa diusulkan bantuan ke Pemkab Badung," tegasnya.

(*)