Berita Klungkung
4 Pekan Dipasang, Jarang Ada Pengunjung Scan QR Code PeduliLindungi di Pasar Semarapura Klungkung
Para pengunjung kebanyakan lalu lalang begitu saja untuk masuk ataupun keluar ke pasar, tanpa mempedulikan QR code aplikasi PeduliLindungi tersebut
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - QR Code aplikasi PeduliLindungi di Pasar Semarapura, Klungkung belum termanfaatkan secara maksimal.
Padahal aplikasi itu dipasang khusus untuk melacak dan memutus rantai penularan Covid-19.
Seperti yang tampak di pintu masuk Blok A Pasar Semarapura, Rabu (3/11/2021).
QR code aplikasi yang dipasang di setiap pintu masuk pasar itu seakan-akan pajangan semata.
Baca juga: Jelang Galungan, Tingkat Konsumsi Daging Babi di Klungkung Masih Terpengaruh Kondisi Pandemi
Para pengunjung kebanyakan lalu lalang begitu saja untuk masuk ataupun keluar ke pasar, tanpa mempedulikan QR code aplikasi PeduliLindungi tersebut.
Seperti yang diungkapkan seorang pedagang, Nyoman Sulasni.
Ia mengaku jarang melihat pedagang ataupun pembeli melakukan scan QR code aplikasi PeduliLindungi saat masuk atau keluar ke Blok A Pasar Semarapura.
" Jarangan saja ada yang scan. Pengunjung keluar masuk begitu saja. Saat awal-awal baru ada yang scan, kalai sekarang udah jarang sekali," ujar Sulasni.
Ia juga menjelaskan, awalnya pedagang memang diberikan penjelasan untuk melakukan scan QR code.
Namun dalam prakteknya, memang jarang ada pedagang maupun pengunjung yang melakukan scan.
" Agak ribet ya, apalagi banyak pedagang yang sudah tua-tua juga. Banyak yang tidak mengerti pakai aplikasi itu (PeduliLindungi)," jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung I Wayan Ardiasa belum bisa memberikan jawaban saat dikonfirmasi, Kamis (4/11/2021).
Namun ketika memasang QR code itu, Jumat (8/10/2021) lalu, Ardiasa menyadari sangat sulit menerapkan aplikasi itu di pasar tradisional.
Sebab tidak semua orang yang datang punya atau membawa smartphone yang bisa dilengkapi aplikasi.
Baca juga: Dulu 200an, Pembuat Garam di Pesisir Karangadi Klungkung Kini Hanya Tersisa 17 Orang
Walaupun bawa, belum tentu bisa mengunduh, dan memanfaatkannya.
"Kami uji coba dulu sebulan, nanti penerapannya kami evaluasi lagi," ungkapnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Klungkung