Pura Saraswati Ubud Gianyar, Tawarkan Pemandangan Kolam Teratai Sekaligus Berwisata Sejarah

Kemudian kamu akan melihat keindahan gerbang utama dengan jumlah tiga pintu besar dengan ornamen emas.

Sebagian besar wisatawan yang mengujungi objek wisata Pura Saraswati akan berfoto dengan latar belakang arsitektur pura khas Bali dengan tata kolam bunga teratai.

Karena perpaduan antara arsitektur gerbang pura dan kolam teratai, sangat bagus untuk background photo.

Tapi Tribunners harus mematuhi tata tertib di Pura ini ya, karena pura adalah tempat beribadah umat Hindu sehingga Tribunners yang berkunjung kesini harus memakai kamben dengan selendang yang diikat di bagian pinggang.

Pura Taman Saraswati buka setiap hari dari pukul 07:00 – 17:00. Saat itu Tribun Bali datang ke lokasi ini sekitar pukul 15.00 wita, jadi pas Tribunners. Cuaca tidak terlalu panas dan foto yang dihasilkan juga tidak backlight.

Sebagai tempat pemujaan Dewi Saraswati, pura ini turut menjadi tempat pelaksanaan upacara keagamaan khusus.

Waktu perayaan yang disebut dengan Hari Saraswati, jatuh pada setiap hari Sabtu wuku Watugunung.

Perayaan Hari Saraswati dilakukan setiap 210 hari (7 bulan menurut kalender Bali).

Untuk menuju ke Pura Saraswati, Tribunners bisa mengendarai kendaraan roda dua atau empat.

Namun Tribunners harus sedikit sabar karena tempat parkirnya tidak di kawasan pura.

Pengunjung harus parkir agak lebih jauh, namun masih bisa diakses dengan jalan kaki. Disana terdapat pecalang yang mengatur parkir di jalan raya utama Ubud.

Baca juga: Banyak Promo Menarik, 5 Pool Bar di Ubud Gianyar Ini Wajib Kamu Kunjungi 

Waktu tempuh dari kota Denpasar sekitar 35 Menit, namun jika kamu mengaksesnya dari Bandara I Gusti Ngurah Rai kira-kira butuh waktu 45 menit untuk sampai ke Pura Saraswati.

Tidak diragukan lagi, objek wisata Pura Saraswati salah satu tempat wisata di Ubud yang wajib Tribunners kunjungi karena lokasinya yang strategis berada di jalan utama pusat Ubud dan tidak dikenakan biaya masuk.(*)