Berita Badung

Dirumahkan Akibat Pandemi, Made Riasta Buka Usaha Bakso Iga Canggu, Kini Punya Beberapa Cabang

Bangkit dari keterpurukan karena pandemi Covid-19, Made Riasta buka usaha Bakso Iga Canggu, kini punya beberapa cabang

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Irma Budiarti
Istimewa
Bangkit dari keterpurukan karena pandemi Covid-19, Made Riasta buka usaha Bakso Iga Canggu, kini punya beberapa cabang 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Arini Valentya Chusni

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Bangkit dan memulai sesuatu yang baru di tengah pandemi bukanlah hal mudah. 

1 November 2020 tepatnya, Made Riasta selaku owner dari Bakso Iga Canggu membuka usaha di bidang kuliner.

Mulanya, Made Riasta bekerja di salah satu restaurant western di kawasan pariwisata, Legian, Kabupaten Badung, Bali. 

Pria dengan basic FnB service ini bekerja di sana sudah 11 tahun lamanya.

Baca juga: Pahitnya Hidup Made Profil, Makan Nasi Aking, Putus Sekolah, Kini Jadi Pengusaha Properti Jembrana

Tak mudah baginya keluar dari zona nyaman, terlebih pandemi ini tak pernah disangka akan datang.

“Saya bekerja selama 11 tahun, gaji saya sebulan bisa Rp 30 juta, namun saya tak pernah memikirkan masa depan.

Saya habiskan gaji itu, karena juga nantinya akan dapat gaji lagi, eh. Tiba- tiba pandemi datang.

Habislah saya, bingung mau ngapain,” terang Made saat diwawancarai Tribun Bali, Kamis 4 November 2021.

Stuck di tempat selama 3 bulan, Made Riasta baru tersadar bahwa tabungan yang ia miliki masih kurang untuk buka usaha.

Ia bersama istrinya pun putar otak untuk membuka usaha apa yang bisa mendatangkan lapangan pekerjaan.

Karena visi Made Riasta lainnya, yakni bisa bermanfaat bagi orang lain, masalah keuntungan dipikir sambil berjalan.

“Kalau kita takut memulai, ah nanti laku tidak ya, kira-kira dapat untung berapa ya.

Percayalah bisnis yang kamu jalani tidak akan bergerak. Kita harus berani ambil risiko sambil learning by doing,” tambahnya.

Made Riasta memiliki basic human resources dan sebagai manager restoran yang meng-handle 3 cabang restoran tempat ia bekerja dulu.

Baca juga: Bangkitkan Kejayaan Tenun Gianyar, Pengusaha Dilatih Berbisnis Modern

Dari situlah ia mampu menjalin hubungan yang baik dengan karyawannya, karena Made Riasta tahu bagaimana memanusiakan manusia. 

Selama 3 bulan ia stuck, Made Riasta kebingungan harus bekerja apa.

Sempat menacri ingin membuka bisnis minuman boba kala itu, namun Made Riasta tersadar bahwa bisnis itu kurang efisien, mengingat pada bulan November curah hujan lumayan tinggi di Bali. 

“Jadi saya pikir kurang cocok kalau saya sebagai pemula, membuka bisnis minuman itu di tengah hujan gini.

Pasti minat masyarakat sedikit. Apalagi minuman boba sudah menjalar ke mana-mana,” terangnya.

Berawal akan kecintaan terhadap bakso, membuat Made Riasta tercetuskan merambah dunia bisnis kuliner di penjualan bakso.

“Kenapa saya tidak mengangkat kuliner lokal saja ya. Karena saya juga suka makan, saya suka mencoba masakan-masakan lokal di Bali.

Berhubung saya juga suka bakso, akhirnya jadi deh Bakso Iga Canggu ini,” imbuh Made. 

Tapi tak berhenti disitu saja, Made Riasta melakukan uji coba resep hampir 10 kali. Hal ini dilakukan agar mendapatkan rasa bakso yang berkualitas tinggi.

Dalam mengolah bisnisnya ini, Made Riasta benar-benar menjaga hieginitas dari bakso yang dibuatnya.

Baca juga: Martabak Sultan Booming di Bali, Pengusaha 18 Tahun Ini Raup Omzet hingga Rp 100 Juta per Bulan

Sampai-sampai ia kontrak rumah untuk dijadikan rumah produksi bakso iga.

Dari peralatan semuanya pakai mesin sendiri, tidak ke pasar. Jadi dijamin kebersihan dan keamanan dari produk yang ia berikan kepada konsumen. Tak lupa, Bli Made juga menggunakan daging sapi dan ayam premium.

Alasan diberi nama Bakso Iga Canggu, karena Made Riasta melihat kebanyakan warung bakso mengangkat daerah sendiri, jadi ia mengangkat tempat kelahirannya, yakni Canggu.

Warung pertama Bakso Iga pun ada di Canggu, tepatnya di Jalan Raya Canggu, Tibubeneng.

Di sini semua varian bakso sudah ada, dari bakso ayam biasa, bakso ayam mozarella, bakso mercon beranak, bakso sapi mozarella, bakso iga canggu dan yang terbaru ada special bakso merapi.

Made Riasta terus berinovasi menghadirkan menu-menu baru, termasuk ia mulai mengeluarkan variasi menu mie ayam.

Untuk diketahui, Bakso Iga Canggu ini memiliki 2 cabang, yakni di Jalan Gunung Agung 164, Tegal Kertha Denpasar Barat dan di Jalan Uluwatu II No. 11x Jimbaran, sebelah Hotel Nirmala.

“Nantinya saya akan buka 2 cabang lagi di daerah Sempidi dekat-dekat Puspem Badung, karena di sana kawasan perkantoran dan akan buka di Food Court di salah satu pasar terbesar di Gelogor Carik, Denpasar Selatan,” terangnya.

Dari 3 warung bakso yang ia buka, Made Riasta bersyukur mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain di tengah pandemi. Mengingat perjuangannya berjuang di masa itu tidaklah mudah. 

Rasa takut yang menghampiri banyak orang dalam memulai bisnis termasuk ia pun juga merasakannya.

Baca juga: Puluhan Pengusaha Galian C di Karangasem Belum Cairkan Dana Reklamasi

Saat ditanya harapannya, Made Riasta berharap bakso iga miliknya mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama, 10 atau 15 tahun kedepan bahkan lebih.

Karena basic-nya di bidang human resourch, membuatnya memiliki hubungan yang baik dengan karyawannya, karena ia membuat SOP agar dipatuhi semua karyawannya. 

Made Riasta juga ikut melayani para pengunjung. Jadi meskipun ia pemilik warung Bakso Iga Canggu, namun loyalitas yang Made Riasta miliki sangat tinggi Tribunners. 

Made Riasta berharap dunia pariwisata di Bali kembali normal, agar semua orang bisa bekerja, dan semua orang bisa belajar besbisnis.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved