Tidak Hanya Menyerang Lansia, Gagal Jantung Juga Bisa Dialami Anak Muda, Simak Penjelasannya

TRIBUN-BALI.COM - Jantung merupakn organ yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. 

Oleh karena itu, menjaga kesehatan jantung merupakan hal yang penting. 

Pasalnya, penyakit jantung atau gagal jantung bisa dirasakan semua kalangan. 

Gagal jantung biasanya dialami kalangan orang lanjut usia (lansia).

Namun, masalah kesehatan ini juga bisa menyerang anak muda.

Melansir laman resmi Heart Failure Matters, gagal jantung di usia muda tak hanya berdampak pada kesehatan.

Masalah kesehatan ini juga bisa memengaruhi aktivitas keseharian seperti sekolah, bekerja, atau bersosialisasi dengan orang sekitarnya. 

Baca juga: Konsorsium Program Internasional, Upaya Percepatan Internasionalisasi di Lingkup PTV

Gagal jantung terkadang juga bisa menyebabkan penderita jadi kurang percaya diri.

Pasalnya, di usia muda kebanyakan sebayanya aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Sementara pengidap gagal jantung di usia muda tidak boleh terlalu capai atau beraktivitas fisik berlebihan.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali gejala gagal jantung di usia muda dan penyebabnya. 

Gejala gagal jantung di usia muda Penderita gagal jantung di usia muda biasanya merasakan beberapa gejala khas.

Melansir Standford Children’s Health, berikut beberapa di antaranya:

• Pergelangan kaki, tungkai bawah, perut, hati, atau vena di leher bengkak
• Kerap sesak napas, terutama saat aktivitas fisik berlebihan
• Badan rasanya gampang lelah, padahal tidak banyak beraktivitas
• Keringat berlebihan saat makan, bermain, atau olahraga
• Badan relatif kurus
• Sering pingsan Kerap merasakan nyeri dada

Baca juga: Menang Tipis Melawan Persipura, Bali United Naik ke Posisi 5 Klasemen Sementara Liga 1

Tanda gagal jantung di usia muda bisa beragam, tergantung tingkat penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah.

Penyebab gagal jantung di usia muda Terdapat beberapa penyebab gagal jantung di usia muda, di antaranya:

• Penyakit jantung bawaan sejak lahir
• Penyakit otot jantung atau kardiomiopati
• Penurunan suplai darah ke jantung atau iskemia
• Kelainan katup jantung Gangguan irama jantung atau aritmia
• Anemia parah Komplikasi infeksi
• Efek samping obat tertentu, seperti sejumlah obat terapi kanker