Berita Badung
Periksa Kesehatan Babi, Mulai Hari Ini Dinas Pertanian dan Pangan Badung Turunkan 60 Tim
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung hari ini turun untuk melakukan pemeriksaan babi yang akan dipotong untuk Hari Raya Galungan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung hari ini turun untuk melakukan pemeriksaan babi yang akan dipotong untuk Hari Raya Galungan.
Dalam melakukan pemeriksaan tersebut, pihaknya menurunkan sebanyak 60 tim kesehatan.
Untuk diketahui pemeriksaan babi dilakukan guna memastikan daging babi aman untuk dikonsumsi.
Pemeriksaan babi pun sama seperti Galungan sebelumnya, yakni dilakukan pemeriksaan babi sebelum dipotong dan setelah dipotong.
Baca juga: Cairkan Stimulus UMKM Rp 2 Juta Tahap I, Giri Prasta: Badung Harus Bangkit dan Tumbuh Bersama
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wayan Wijana mengakui jika hari ini pihaknya akan turun untuk melakukan pemeriksaan daging babi.
Pasalnya sebelum penambahan ada beberapa warga yang akan melakukan pemotongan babi.
"Sebenarnya untuk pemerikasaan babi yang belum dipotong atau antemortem sudah kita lakukan beberapa hari kemarin. Namun hari ini kita turun lagi untuk memastikan semuanya," ujar Wijana Senin 8 November 2021.
Pihaknya mengakui saat ini dirinya menerjunkan sebanyak 60 orang petugas dokter hewan, untuk melakukan pemeriksaan di beberapa lokasi di Badung.
Baca juga: Dinas Koperasi dan UMKM Badung Prediksi Stimulus UMKM Banyak Terserap di Wilayah Abiansemal & Mengwi
Namun sebagian besar sasarannya adalah rumah pemotongan hewan.
"Kegiatan ini rutin kita laksanakan, sesuai jadwal mulai hari ini kami sudah turun ke lapangan. Ini kita lakukan untuk memastikan daging yang dipotong aman untuk dikonsumsi, dan memastikan babi yang dipotong sehat," jelasnya.
Di tengah masih minimnya volume babi di Bali khususnya Badung, dirinya mengakui harga babi kini masih tinggi.
Menyikapi hal itu, Dinas Pertanian pun mengantisipasi adanya penyetokan daging yang mengakibatkan harga melambung tinggi.
"Kita antisipasi saja, siapa tau ada peternak menyetok dagingnya di cold storage. Sehingga dekat Hari Raya Galungan baru dagingnya dikeluarkan, agar laku mahal," ucapnya sembari mengatakan termasuk Dinas Koprasi dan UMKM juga sudah melakukan monitoring terkait hal tersebut.
Baca juga: Usaha Tak Punya SKTU Juga Dapat, Badung Cairkan Stimulus Rp 2 Juta Hari Ini
Mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung itu kembali menegaskan jika pemeriksaan dilakukan dua kali yakni sebelum babi dipotong (pemeriksaan antemortem) dan setelah babi dipotong (pemeriksaan postmortem).
Sesuai standar pemeriksaan antermortem, katanya melihat ciri-ciri fisik, termasuk sehat tidaknya hewan yang bakal dipotong.
Sementara, pemeriksaan postmortem, yakni lebih kepada pemeriksaan bagian organ dalam hewan, seperti hati, limpa, dan paru.
Jika tidak ditemukan penyakit, maka daging babi tersebut layak untuk dikonsumsi.
"Kita berharap daging yang dikonsumsi masyarakat Badung aman. Sehingga tidak terserang penyakit usai mengkonsumsi daging babi tersebut."
"Namun dari hasil pendataan semua babi sehat, namun untuk yang sudah dipotong kita periksa sekarang dan besok saat penampahan Galungan," tegasnya.
Baca juga: Pegawai Puspem Badung Diharapkan Gunakan Produk Lokal untuk Hari Raya Galungan
Dirinya pun memastikan saat ini dari hasil pendataan stok babi di Badung masih mencukupi. Sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi daging babi saat Hari Raya Galungan maupun Kuningan mendatang.
Seperti diketahui, untuk di Kabupaten Badung, dalam menyambut perayaan Hari Raya Galungan yang jatuh pada 10 November 2021 mendatang, jumlah babi yang sudah siap dipotong sekitar 2.203 ekor.
Sedangkan kebutuhan untuk hari raya, jika mengacu data pemotongan babi Hari Raya Galungan sebelumnya sebanyak 1.000 ekor.
Saat ini jumlah populasi babi yang ada di Badung mencapai 22.310 ekor. (*)
Berita lainnya di Berita Badung