Berita Badung
Sedikit Titik Terang Kasus Pengeroyokan di Kuta Badung, Polisi: Pelaku Tak Bawa Celurit
Ada titik terang dalam kasus pengeroyokan yang terjadi di Kuta, Badung, Bali, beberapa waktu lalu.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ada titik terang dalam kasus pengeroyokan yang terjadi di Kuta, Badung, Bali, beberapa waktu lalu.
Polisi mengungkapkan, pelaku tidak membawa senjata tajam jenis celurit.
Kapolsek Kuta, Kompol Orpa SM Takalapeta mengatakan, polisi mendapatkan beberapa kesimpulan dari hasil analisia rekaman kamera pengawas atau CCTV yang didapatkan dari sekitar lokasi kejadian.
Kompol Orpa menyebutkan, para pelaku pengeroyokan I Putu Hendra Prayoga (22), tidak ada yang membawa senjata tajam seperti kabar beredar luas di media sosial.
Baca juga: UPDATE Kasus Pengeroyokan di Kuta, Polisi: Sebelum Penyerangan Ada Komunikasi antara Korban & Pelaku
Kesimpulan ini setelah polisi melihat luka yang dialami korban di bagian kepala belakang.
"Di mana ada dua luka jahitan saat ditangani di RSUP Sanglah, Denpasar. Kalau pakai sajam (celurit), bisa jadi lima jahitan. Andaikan pakai pisau, lukanya pasti lebar dan dalam," ungkap Kompol Orpa, Minggu 7 November 2021.
Namun, Orpa mengaku belum bisa memastikan benda apa yang digunakan para pelaku pengeroyokan yang terjadi pada Minggu 31 Oktober 2021 tepat di depan Banjar Temacun, Kuta, Badung, Bali ini.
Dengan adanya kesimpulan itu, pihaknya meminta kepada korban dan saksi yang melaporkan agar bisa jujur saat dimintai keterangan terkait kasus yang sudah berjalan selama sepakan ini.
"Kami berharap, agar korban harus jujur dalam memberikan keterangan. (Hal itu) agar sesuai dengan gambar yang terbaca di CCTV," jelas dia.
Kompol Orpa juga belum bisa memastikan terkait mpetunjuk lainnya yang berhasil didapatkan, yakni pelat kendaraan pelaku.
Ia mengatakan kasus ini masih dalam pengebangan.
Baca juga: UPDATE Kasus Pengeroyokan di Kuta, Kapolresta Denpasar: Minim Saksi di TKP, Tapi Kita Terus Dalami
Ada Komunikasi
Mengenai motif penyerangan yang dilakukan pelaku secara tiba-tiba tersebut, polisi juga belum bisa memastikan.
Namun sebelum aksi itu terjadi, kedua belah pihak baik korban dan para pelaku ini sempat berkomunikasi.
Kapolsek Kuta, Kompol Orpa SM Takalapeta mengatakan, hal ini terlihat dari rekaman kamera pengawas.
"Ya kalau dilihat dari CCTV yang terbaca, dapat kami simpulkan ada komunikasi (korban dan pelaku)," jelas Orpa. (*).
Kumpulan Artikel Badung