Berita Denpasar
Bayi Umur 2 Bulan Dibawa Mengasong di Denpasar, Nyoman Mamben Mengaku di Rumah Tak Punya Apa-apa
Nyoman Mamben (35) mengajak anaknya yang baru berusia dua bulan untuk mengasong di Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Saat ini tim kami masih tetap memantau di lapangan. Kami akan genjot ini karena sangat mengganggu. Bayangkan satu lampu merah bisa sampai berisi belasan orang,” katanya.
Sayoga mengatakan, dalam penertiban yang dilakukan di kawasan McD Sanur, pihaknya mengamankan 14 pengasong dan penggepeng.
Yang paling miris, bayi berumur dua bulan pun diajak mengasong oleh ibunya.
Selain itu, ada juga anak yang berusia 6 bulan dan diajak ibunya mengasong.
Dari 24 pengamen, pengasong, dan gepeng yang diamankan, 12 orang merupakan anak di bawah umur mulai dari umur 2 bulan hingga 12 tahun.
Sayoga mengaku, pihaknya masih mengejar cukong dari gepeng, pengamen dan pengasong ini.
Karena belakangan keberadaan mereka semakin marak dan dengan modus yang hampir sama.
“Bahkan yang pengamen memakai udeng itu, sama modusnya. Sampai merek sound-nya sama. Kami sudah amankan puluhan sound mereka di kantor, tapi mereka masih bisa turun ke jalan lagi,” katanya.
Sayoga pun curiga kegiatan menggepeng, mengasong, dan mengamen ini digunakan sebagai ladang bisnis oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Kami curiga, ini dipakai ladang bisnis dengan alasan pandemi. Ini peluang bisnis menguntungkan, misal pengamen, modal sound Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu, keliling 4 atau 5 jam dapat Rp 500 ribu. Itu kan lebih menguntungkan daripada bekerja sebagai buruh bangunan dengan hasil yang tidak seberapa,” katanya.
Bahkan Sayoga juga curiga, ada sistem bagi hasil antara pengepul dengan mereka yang turun ke jalanan untuk mengamen, mengasong dan menggepeng ini.
“Setiap yang kami tertibkan, pasti mengaku kesulitan ekonomi karena pandemi, seragam. Kalau benar, mestinya jangan melakukannya di jalan, itu membahayakan,” katanya.
Baca juga: Perbekel Tianyar Tengah akan Nasihati Nengah, Satpol PP Denpasar Tertibkan Gelandangan & Pengemis
Sayoga juga menceritakan pengalaman petugas Satpol PP yang melakukan penertiban di kawasan simpang Jalan Sudirman.
Ketika ada petugas, tiba-tiba terdengar suara siulan dan semua pengamen maupun pengasong lari berhamburan.
Ia mengatakan, saat ini itu adalah permasalahan yang ia hadapi saat melakukan penertiban selain kepadatan lalulintas yang membahayakan semua pihak.
Terkait dengan tudingan pemerintah tidak memperhatikan anak-anak yang mengasong dan mengemis, Sayoga pun membantah.