Berita Buleleng
Anggaran Besar, DPRD Buleleng Minta Bagian Ekbang Setop Rekrut Tenaga Kontrak
Dalam rapat tersebut diketahui, pagu anggaran yang dimiliki oleh Bagian Ekbang Setda Buleleng pada 2022 mendatang sebesar Rp 1.5 Miliar
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Anggota Komisi III DPRD Buleleng meminta Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng untuk tidak menambah jumlah tenaga kontraknya, mulai tahun depan.
Hal ini dikarenakan anggaran yang digunakan untuk belanja pegawai sangat besar.
Hal ini diketahui saat Anggota Komisi III DPRD Buleleng bersama Kepala Bagian Ekbang Setda Buleleng, I Gede Sasnita Ariawan menggelar rapat dengar pendapat di ruang Komisi III DPRD Buleleng, Senin (15/11/2021).
Dalam rapat tersebut diketahui, pagu anggaran yang dimiliki oleh Bagian Ekbang Setda Buleleng pada 2022 mendatang sebesar Rp 1.5 Miliar.
Baca juga: Data Capaian Vaksinasi di Buleleng Selisih Hingga 8.000 Orang
Anggaran tersebut sebagian besar akan digunakan untuk belanja pegawai, atau membayar gaji dan asuransi kesehatan para tenaga kontrak yang ada di bagian tersebut.
Dimana anggaran yang akan dihabiskan untuk belanja pegawai kontrak mencapai Rp 1,16 Miliar.
Melihat anggaran yang dimiliki tahun depan lebih banyak dihabiskan untuk belanja pegawai, Anggota Komisi III DPRD Buleleng Nyoman Gede Wandira Adi meminta agar Bagian Ekbang Setda Buleleng tidak lagi menambah jumlah tenaga kontraknya mulai tahun depan, dan tahun-tahun berikutnya.
Sebab, Wandira menilai kinerja Bagian Ekbang saat ini kurang efektif.
"Dari hasil RDP tadi, data yang ditampilkan seringkali berubah-ubah. Kami tidak ingin kondisi ini terus berlanjut.
Kami sadar betul keuangan daerah terbebani dengan keberadaan tenaga kontrak. Tapi bukan berarti tenaga kontrak itu tidak produktif.
Kami minta tahun depan khusus bagian Ekbang, jangan lagi menambah tenaga kontrak lagi. Tenaga kontrak yang sudah ada tolong kinerjanya dimaksimalkan lagi," ucapnya.
Sementara Kepala Bagian Ekbang Setda Buleleng, I Gede Sasnita Ariawan mengatakan, jumlah pegawai yang ada di bagian Ekbang sebanyak 44 orang. 11 diantaranya berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sementara 33 orang lainnya merupakan tenaga kontrak. Seluruh pegawainya diklaim Sasnita sudah diberdayakan dan bekerja sesuai dengan program kerja yang telah disusun.
Meski telah memiliki 44 pegawai, Sasnita pun mengaku masih membutuhkan tenaga ahli dalam teknologi. Sebab pihaknya juga diposisikan sebagai admin baik oleh Bank Indonesia dan OJK.
Baca juga: Lama Tak Beroperasi, 23 Koperasi di Buleleng Diusulkan Dicabut Badan Hukumnya
"Yang dibutuhkan sekarang tenaga ahli IT, karena Ekbang sekarang juga diposisikan sebagai admin baik dari BI dan OJK.
Kekurangan tenaga IT ini masih kami konsep, agar pemenuhannya itu sesuai dengan yang kami butuhkan," tutupnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Buleleng