Berita Gianyar
Napoleon Tewas Ditabrak Motor Saat Sedang Ngelawang Barong di Gianyar, Sempat Datangkan Rezeki
I Kadek Puja dan Ni Ketut Kartini meyakini, peristiwa meninggalnya anaknya bukan murni kecelakaan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Napoleon sendiri, selama Hari Raya Galungan menuju Kuningan, ia menjalankan hobinya ngelawang barong bersama teman-temannya.
Terkadang mereka menghasilkan Rp 300 sampai 400 ribu selama ngelawang dalam beberapa jam.
Dan, di lokasi Nepoleon tewas tertabrak motor, ia sudah sempat ngelawang di sana.
"Di sana katanya murah rezeki, terakhir di sana dapat Rp 500 ribu. Biasanya dapat Rp 400 ribu paling banyak. Mungkin karena itu, anak saya ngelawang lagi ke sana bersama teman-temannya. Saya sendiri tidak pernah menyuruh atau berpikir anak ngelawang agar dapat uang. Saya selalu mendukung apa yang dilakukan anak saya. Karena itu bagian dari tradisi dan hobi. Apalagi anak saya sangat suka megamel," ujar Puja.
Di hari kejadian, tepatnya di pagi hari, biasanya anaknya tersebut sudah bangun pukul 07.30 Wita.
Namun saat itu sampai pukul 08.00 Wita tidak juga bangun.
"Biasanya jam 7.30 dia sudah bangun. Mungkin dia merasa lelah ngelawang. Jam 8.30 saya bangunkan. Dia bilang,`kasi waktu lagi 30 menit`. Saya jawab, jangan lama-lama tidur biar ada kegiatan pagi-pagi. Dia pun minta maaf. Lalu saya dan istri pergi karena ada acara keluarga di Klungkung sampai jam 5 sore," ujar Puja.
Namun sebelum meninggalkan anaknya, Puja berpesan ke Napoleon agar membawa lampu saat ngelawang, sehingga pecalang dan orang-orang bisa melihat kehadirannya saat malam tiba.
Tetapi, saat Puja kembali ke rumah, lampu yang dimaksud ternyata tidak dibawa.
Tidak berselang lama sesampai di rumah, Puja mendapat kabar bahwa anaknya tidak bernyawa di lokasi ngelawang yang sebelumnya dianggap 'murah rezeki'.
"Mungkin anak-anak yang diajak ngelawang itu sebenarnya bukan teman-temannya. Hanya meminjam tubuh teman-temannya, tapi itu unen-unen (mahkluk gaib) di sana. Anak saya sudah diincar sejak awal, sejak dia dapat banyak rezeki di sana," tandasnya.
Saat Tribun Bali berada di rumah duka, pihak keluarga sedang mempersiapkan sarana pemakaman.
Napoleon akan dikebumikan hari ini, dengan sistem 'nyulubin'.
Sebab, di lingkungan setempat sedang berlangsung upacara keagamaan.
"Pemakaman dilakukan terbatas oleh keluarga saja, karena sedang ada upacara," ujar Puja.(*).
Kumpulan Artikel Gianyar