Berita Buleleng
Progres Pembangunan Jembatan Wanagiri-Gitgit Buleleng Terlambat, Rekanan Terkendala Musim Hujan
Namun dalam proses pengerjaannya, pihak rekanan rupanya mengalami kendala mengingat saat ini telah memasuki musim hujan
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Progres pembangunan jembatan di ruas jalan Desa Wanagiri-Gitgit mengalami keterlambatan.
Jembatan yang mulai dibangun pada Juni lalu hingga saat ini progresnya baru mencapai 22 persen.
Akibatnya, pihak rekanan yang mengerjakan proyek tersebut terancam dikenakan sanksi denda.
Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha ditemui Senin (15/11/2021) mengatakan, memasuki bulan November ini, progres pembangunan jembatan sepanjang 40 meter, dengan lebar 7 meter itu seharusnya sudah memasuki 50 persen.
Baca juga: Anggaran Besar, DPRD Buleleng Minta Bagian Ekbang Setop Rekrut Tenaga Kontrak
Namun dalam proses pengerjaannya, pihak rekanan rupanya mengalami kendala mengingat saat ini telah memasuki musim hujan.
"Pihak rekanan kurang greget bekerja di awal-awal. Harusnya mereka cepat berinovasi.
Kami sudah memberikan peringatan. Namun akhirnya progresnya saat ini baru mencapai 22 persen.
Mereka tidak hitung saat ini sudah memasuki musim hujan.
Mereka juga sebelumnya tidak cek lokasi, jadi tidak memperhitungkan beban kerja seperti apa," ucap Adiptha.
Dengan keterlambatan ini, Adiptha mengaku sudah memanggil pihak rekanan dan berkomitmen akan menyelesaikan proyek tersebut hingga tuntas.
Kendati demikian, pihak rekanan nantinya juga akan dikenakan sanksi denda.
"Kalau sampai akhir tahun progresnya tidak tercapai, kami akan kenakan denda mereka.
Dendanya dikalikan dengan nilai kontrak. Tapi proyek tetap jalan terus sampai selesai.
Nanti BPK akan melakukan audit dan menilai berapa progres kerja mereka, baru lah daerah membayar. Ini regulasi baru dari LKPP," jelasnya.
Baca juga: Data Capaian Vaksinasi di Buleleng Selisih Hingga 8.000 Orang
Seperti diketahui, jembatan yang ada di ruas jalan Desa Wanagiri-Gitgit dibangun sepanjang 40 meter dan lebar 7 meter, dengan anggaran mencapai Rp 6.8 Miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). (*)
Artikel lainnya di Berita Buleleng