10 Unit Komputer LPBJ Basah, Data Lelang Pemkab Tabanan Masih Aman di Server

Menurut Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, sebelum kejadian ambruknya atap gedung ini sejatinya sudah terpasang papan larangan di bagian

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kondisi atap bangunan gedung LPSE Tabanan di areal Kantor Bupati Tabanan yang ambruk, Minggu 21 November 2021. 

TRIBUN-BALI.COM,  TABANAN - Gedung Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Tabanan ambruk, pada Minggu 21 November 2021.

Beruntung, ambruknya bangunan yang berukuran 12x10 meter tersebut tidak sampai mengakibatkan berkas rusak mengingat seluruh data sudah tersimpan di server yang terletak di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tabanan.

Hanya saja, 10 unit komputer yang biasanya digunakan bekerja oleh pegawai kemasukan air.

Menurut Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, sebelum kejadian ambruknya atap gedung ini sejatinya sudah terpasang papan larangan di bagian pojok kanan bangunan.

Baca juga: Dibangun Belasan Tahun Lalu, Atap Gedung LPSE Pemkab Tabanan Ambruk

Tujuannya agar masyarakat atau pegawai tidak masuk ke areal tersebut mengingat atap kian rapuh di tengah hujan dengan intensitas tinggi terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.

"Sejak dapat laporan kami langsung koordinasikan ke PLN untuk memutus listriknya agar tidak membahayakan proses evakuasi," ujarnya.

Dia melanjutkan, dirinya tak mengetahui pasti berapa tahun usia dari bangunan ini.

Namun, sejak dirinya menjadi pegawai di Pemkab Tabanan pada tahun 2004 silam, dirinya memang sudah mengetahui bahwa bangunan tersbeut sudah ada.

"Yang jelas sudah lama, mungkin 20 tahun lebih ya karena saya disini 2004 lalu bangunan itu (LPSE) sudah ada," tandasnya.

Terpisah, Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ), Dewa Putu Mahendra mengatakan, dari kejadian tersebut beruntung tak ada korban jiwa.

Kemudian untuk berkas dan juga peralatan seperti komputer sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Setidaknya, di bangunann tersebut ada sekitar 10 komputer dan 3 buah laptop yang tertimpa reruntuhan.

10 unit komputer ini kondisinya basah karena hujan deras, namun terkait kondisinya apa masih bisa hidup masih dilakukan pengecekan.

"Ada dua berkas seperti berkas elektronik dan juga cetak yang terimbas. Tapi untuk data penting sudah aman mengingat servernya sudah di Diskominfo seluruhnya," jelasnya.

Baca juga: Hujan Mengguyur Sepanjang Sore, Sebuah Rumah Warga di Tabanan Tertimpa Longsoran Tanah

Dewa Mahendra melanjutkan, meskipun dengan kejadian ini tak sampai mengganggu kinerja proses lelang di Kabupaten Tabanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved