Berita Bali
Pengabdian Hanoman pada Rama dan Sita, Kisah Heroik Epos Ramayana
Filosofi sosok Dewa Hanoman, ternyata sangat luar biasa, hadir ke dunia untuk membantu Sang Rama melawan kejahatan dan kelaliman
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Mendengar kata Hanoman, mungkin tidak akan asing di telinga kita.
Sosok kera putih, pembela kebenaran di epos Ramayana ini telah mendunia sejak lama. Sehingga dikenal oleh seluruh elemen masyarakat.
Dewa Hanoman pun, menjadi salah satu tokoh penting di dalam kehidupan Jero Balian Bayu. Balian muda yang kini sedang naik daun di Pulau Dewata.
Putra dari balian Jero Putu Robinson ini, sejak kecil selalu merasa bahwa karunia Dewa Hanoman bersama dengannya.
Baca juga: Hukum Rta, Berikut Sekilas Ilmu Astronomi Dalam Hindu
"Kadang kalau bermimpi buruk, sosok beliau (Dewa Hanoman) selalu hadir," ucapnya dalam program Bali Sekala-Niskala Tribun Bali beberapa waktu lalu.
Sosok Dewa Hanoman pun, kerap membantu Jero Balian Bayu saat mengobati pasiennya.
Terkhusus pasien dengan gejala non medis, akibat terkena ilmu hitam dan sebagainya.
Namun filosofi di balik sosok Dewa Hanoman, ternyata sangat luar biasa.
Keberanian dan kekuatannya, konon hadir ke dunia untuk membantu Sang Rama melawan kejahatan dan kelaliman.
Dewa Rama sendiri, adalah titisan Dewa Wisnu yang merupakan salah satu bagian Awatara. Turun ke dunia demi menegakkan kebenaran dan keadilan.
Epos Ramayana, merupakan bagian dari Itihasa. Dan Itihasa adalah salah satu bagian Weda yakni Upaweda.
Banyak yang setuju, bahwa dalam epos Ramayana sosok Dewa Hanoman adalah simbol pengabdian yang tulus ikhlas pada Rama dan Ayodya Pura.
Konon setiap helai rambut di badan Dewa Hanoman, bertuliskan nama Rama.
Hanoman sangat setia dalam menegakkan Dharma bersama Sri Rama.
Baca juga: Sosok Hanoman Merah, Ini Kisah Mistis Cagar Budaya Candi Tebing Jukut Paku Gianyar