Berita Bali

Pemerintah Pusat Akan Terapkan Lagi PPKM Level 3 Saat Libur Akhir Tahun, Ini Kata Gubernur Bali

Kebijakan ini dikeluarkan untuk mencegah penyebaran virus corona saat libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru)

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
ISTIMEWA/Pemprov Bali
Gubernur Bali Wayan Koster 

"PPKM kan belum turun, jadi saya belum tahu. Nanti kita lihat, kita kan ada forum nanti kita akan  ketemu," paparnya.

Sebelumnya, adanya kebijakan tersebut, para pelaku pariwisata Bali menolak keras adanya kebijakan tersebut.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua  Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB), Wayan Puspanegara saat dikonfirmasi, Sabtu 20 November 2021.

Ia menyebut bahwa kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang terkesan dipaksanakan dan mampu menimbulkan ketidakpercayaan publik dan kekacauan di masyarakat.

"APPMB menolak dan tegas minta dibatalkan pemberlakuan PPKM level 3 di akhir tahun yang tanpa dasar data & saint. Terlihat lucu dan diatur semena-mena sesuka hati, hal ini dipastikan bisa menimbulkan distrust, ketidak percayaan publik & chaos, huru-hara," katanya.

Puspanegara juga menyebut bahwa kebijakan tersebut menurutnya justru sangat berbending terbalik dengan usaha berbagai elemen di Bali yang mulai bangkit seiring turunnya level PPKM.

"Hal ini tentu bagi Bali sangat aneh dan nyeleneh, ditengah kita bersiap untuk bangkit seirama dengan turunnya level PPKM ke level 2 saat ini dan justru berharap turun terus hingga Level 1 dan bila perlu hingga Level 0 tanpa pembatasan dan menuju ue Normal," paparnya.

Mantan Anggota DPRD Kabupaten Badung ini juga mengatakan bahwa jika dilihat dari persfektif pariwisata Bali, tren penurunan level PPKM ini telah memberi secercah harapan untuk ekonomi bisa bergerak.

Baca juga: PPKM Level 3 Diterapkan di Bali Saat Libur Akhir Tahun, Pelaku Pariwisata Nyatakan Sikap Menolak

"Di mana sejak level 2, ditandai open border 14 Oktober lalu, adanya pelonggaran jam buka hingga pukul 00.00 WITA, dine in hingga 60 persen wisman domestik mulai masuk  membuat kita mulai tersenyum meski masih ada halangan besar bagi wisman asing masuk Bali yakni regulasi yang saling bertubrukan diantara kementrian terkait," paparnya.

Sehingga, dikhawatirkan jika kebijakan tersebut diterapkan maka akan terjadi cancellation booking domestic yang massive.

Padahal, para pelaku pariwisata sangat berharap  bergeloranya pariwisata Bali dengan penerapab prokes yang ketat.

"Berita ini telah dengan cepat beredar secara nasional dan ke manca negara yang mengakibatkan telah terjadi cancellation booking domestic yang massive, karena biasanya akhir tahun adalah masa peak season kita, di mana kita berharap akhir tahun ini pariwisata kembali bergeliat meski tetap dengan prokes yang ketat dan inovatif," harapnya.

Bahkan, pihaknya menyebut jika pemerintah benar-benar kembali menetapkan PPKM level 3 di Bali, maka dipastikan Bali sebagai destinasi tidak bisa berkutik alias masyarakat di destinasi akan melarat dan sekarat.

"Jika ucapan Muhajir Effendy ini benar dilaksanakan maka dipastikan Bali sebagai Destinasi tidak bisa berkutik alias masyarakat di destinasi akan melarat sekarat. Saat ini pun banyak owner hotel, guest house, homestay, restaurant dan sejeninya rela berjualan nasi jinggo untuk menyambung hidup," ungkapnya.

Tidak hanya itu, menurutnya juga banyak pelaku usaha dan masyarakat Bali akan mengalami kerugian lahir dan bathin atas PPKM level 3 di akhir tahun ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved