Berita Bali
Pelaku Pariwisata Bali Tolak PPKM Level 3 Saat Libur Nataru, Dewan Minta Masyarakat Bersabar
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Bali, Ketut Suwandhi berharap masyarakat Bali untuk menahan diri dan bersabar.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Politisi Golkar Bali asal Denpasar ini menambahkan, lebih pelan tetapi pasti Bali kedepan akan bisa lebih baik dan pemulihan ekonomi bisa lebih cepat.
Sebab, banyak event besar bertaraf internasional akan digelar di Bali selama tiga bulan kedepan dan jelas akan menguntungkan Bali.
Mengingat Bali sampai saat ini masih menjadi primadona daerah tujuan wisata.
Saat ini yang harus diperjuangkan oleh Gubernur Bali yakni biaya visa bagi wisatawan macanegara bisa dipermurah.
“Saya dengar biaya yang dikeluarkan wisatawan pengurusan visa (izin masuk) membengkak sampai Rp 5 juta saat ini, sebelumnya kisaran Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. Pak Gubernur harus meloby jangan sampai mahal begitu ngurus visa, tolong kembalikan seperti biaya semula,”pungkasnya.
Seperti diketahui dalam Instruksi Mendagri beberapa point disebutkan seperti adanya larangan Mudik Nataru bagi masyarakat perantau, perketat arus pelaku perjalanan masuk dari luar negeri termasuk pekerja migrant.
Memperketat Prokes ditiga tempat yakni Gereja, tempat perbelanjaan dan tempat wisata lokal.
Khusus pada ibadah Natal Gereja diharapkan membentuk Satuan Tugas Prokes Penanganan Covid-19, Ibadah Natal dilakukan secara sederhana dan diselenggarakan secara hybrid dilakukan secara berjamaah/kolektif di gereja dan secara daring dengan tata ibadah yang telah disiapkan.
Pemberlakukan PPKM Level III ini juga berlaku pada upacara pernikahan, menutup alaun-alun pada perayaan malam tahun baru sampai dengan 1 Januari 2021.
Baca juga: Jelang Nataru & PPKM Level 3, Satpol PP Badung Gencarkan Pengetatan Prokes di Jam Malam
Melarang adanya pawai arak-arakan tahun baru serta pelarangan acara Old and New Year baik terbuka maupun tertutup yang berpotensi menimbulkan kerumunan. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali