Berita Bali

Pelaku Pariwisata Bali Tolak PPKM Level 3 Saat Libur Nataru, Dewan Minta Masyarakat Bersabar

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Bali, Ketut Suwandhi berharap masyarakat Bali untuk menahan diri dan bersabar.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA Gde Putu Wahyura
Anggota Komisi II DPRD Bali, Ketut Suwandhi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah pusat bakal menerapkan kebijakan PPKM Level III pada saat liburan akhir tahun Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Kebijakan ini sendiri mendapat tentangan dari para pelaku pariwisata Bali.

Mereka mengkhawatirkan nasib pariwisata Bali yang semakin terpuruk dengan penerapan PPKM Level III.

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Bali, Ketut Suwandhi berharap masyarakat Bali untuk menahan diri dan bersabar.

Baca juga: PPKM Level 3 Saat Nataru Dinilai Kurang Efektif, Epidemiolog: Harus Tegas Pakai PPKM Darurat

Ia meminta masyarakat tidak menanggapi secara emosional dengan alasan percepatan pemulihan ekonomi Bali dalam tatanan kehidupan Bali era baru.

Menurutnya, sikap pemerintah dengan penuh kehati-hatian sudah sangat tepat, sebab Bali kedepan akan manyambut berbagai event internasional yang akan digelar di Bali, termasuk pertemuan G20 di Bali.

“Kita harus menyikapi kebijakan pemerintah sesuai Inmendagri dengan kepala dingin dan sejuk.

Jangan emosional dan harus berpikir panjang karena Covid belum berakhir dan virus baru juga harus diwaspadai jangan sampai masuk Bali saat Natal dan Tahun baru,”ujar, Rabu 24 November 2021.

Menurutnya kekhawatiran pemerintah sudah pasti ketika saat menjelang Natal dan Tahun Baru, Bali dibuka bebas untuk kunjungan wisatawan domestik.

Suwandhi mengatakan, kunjungan yang membeludak belum tentu aman dan nyaman terhadap penularan Covid-19 meski saat ini perkembangan kasus terus melandai.

Namun harus tetap waspada, meski perkembangan kasus belakangan melandai, tetapi terkadang naik dari satu digit menjadi dua digit.

Seperti kejadian per Selasa (23/11/2021), naik lagi menjadi 12 kasus positif dan meninggal masih nihil.

Sementara beberapa hari sebelumnya masih angka satu digit.

Suwandhi juga mengkhawatirkan, kalau diberikan kebebasan menjelang Natal dan Tahun Baru dikhawatirkan kasus positif meningkat lagi sehingga kerja keras yang dilakukan oleh Satgas Percepatan dan Penanganan Covid di Bali dari semua tingkatan akan sia-sia.

Baca juga: Bangli Lebih Awal Gelar Penglipuran Village Festival, Apakah Karena Akan Ada PPKM Level 3 ?

“Kalau kasus positif kembali membludak setelah Natal dan Tahun Baru, maka saya yakin berbagai event nasional dan internasional yang sudah diagendakan di Bali bisa gagal dan Bali akan semakin merugi,” tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved