Berita Gianyar

UPDATE: Tim SAR Gabungan Hentikan Sementara Pencarian Satu Korban Longsor di Payangan Gianyar

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan pencarian satu korban yang belum

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Proses evakuasi korban longsor di Payangan, Gianyar, Kamis 25 November 2021 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Setelah melakukan pencarian berjam-jam, tim gabungan menghentikan sementara pencarian korban tertimbun longsor di atas sungai lokasi rafting di kawasan Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar, Kamis 25 November 2021 malam.

Hal itu dikarenakan kondisi di TKP tidak memungkinkan melakukan pencarian korban.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan pencarian satu korban yang belum ditemukan.

Sebab situasi tidak memungkinkan dalam melakukan pencarian.

Baca juga: BREAKING NEWS: Hendak Rafting di Payangan Gianyar, 2 Wisatawan Tewas Tertimpa Longsor

"Pencarian korban yang masih tertimbun longsor di Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod, Payangan malam ini kita hentikan.

Karena situasi tidak mendukung untuk melanjutkan pencarian," ujarnya.

"Dan, untuk besok akan dilanjutkan. Kita mulai di lokasi jam 7 pagi.

SAR gabungan akan melakukan pencarian," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada, menggunakan, bahwa Basarnas Bali menerima laporan kejadian dari Andi, salah satu keluarga korban yang berada di lokasi.

"Benar kami terima laporan sekitar pukul 14.55 Wita bahwa ada korban tertimpa tanah longsor, " jelas Darmada.

Dari keenam korban, empat orang merupakan satu keluarga yaitu Martin Indrawijaya (42) dalam keadaan selamat, dan istrinya,  Finna Lianty (38) selamat.

Namun dua anaknya, JHW (10) meninggal dunia, sementara  MS (8) masih belum ditemukan.

Korban meninggal lainnya adalah  Nuryanti (36) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan seorang WNA asal Swedia atas nama Cleas Henry Jinback (55) dilaporkan selamat.

"Seluruh korban yang selamat dan meninggal dunia dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan selanjutnya dibawa menuju Rumah Sakit Umum Payangan Gianyar," ujarnya. 

Baca juga: Cuaca Ekstrem Sebabkan Pohon Tumbang hingga Menimpa Kabel dan Rompok Warga di Tegalalang Gianyar

Kronologi

Peristiwa tragis ini berawal dari hujan lebat yang mengguyur Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali memakan korban jiwa, Kamis, 25 November 2021.

Dimana, enam orang wisatawan yang sedang melakukan wisata rafting di aliran sungai ayung di kawasan setempat tertimpa longsor.

Dua di antaranya meninggal dunia, satu belum ditemukan, dan sisanya selamat.

Berdasarkan informasi dihimpun Tribun Bali, kasus tewasnya para wisatawan ini berawal saat mereka secara berombongan ingin berwisata rafting.

Dimana saat itu, sekitar pukul 12.00 Wita, mereka sudah turun ke sungai dengan menapaki hingga 500 anak tangga.

Namun ketika berada di bawah, mereka melihat air sungai relatif besar, sehingga berbahaya untuk bermain rafting.

Karena itu, merekapun berencana naik ke parkiran. Namun saat berada di tengah perjalanan naik, tiba-tiba tanah di atas mereka longsor.

Saat itu, pelancong yang berada di posisi atas yang melihat longsoran tersebut langsung melompat menyelamatkan diri sehingga bisa selamat.

Sementara beberapa wisatawan yang berada di belakangnya tidak bisa menyelamatkan diri.

"Tadi rencananya mereka mau rafting, tapi tidak jadi karena air sungai tidak bersahabat. Rencana mereka mau ke parkiran, tapi di perjalanan naik mereka tertimpa longsor.

Baca juga: Musim Hujan, Cabai Petani di Gianyar Busuk, Distan Diharapkan Hadir

Yang di depan bisa selamat karena meloncat begitu melihat tanah longsor mendekati mereka.

Sementara yang dibelakangnya tertimbun. Informasi awal, dua orang meninggal," ujarnya.

Kepala Bidang Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya mengatakan, saat menerima laporan tersebut, ia langsung memimpin anggota ke TKP.

Saat tiba di lokasi, kondisinya sangat sulit untuk dilakukan proses evakuasi.

"Kondisi TKP ekstrem, mulai dari terjal, tanah labil dan saat itu juga sedang turun hujan diserahkan angin, sehingga pergerakan yang dilakukan menyebabkan tanah kembali ada yang jatuh," ujarnya.

Saat melakukan proses evakuasi, Gusti Dibya mengatakan, dua orang ditemukan dalam keadaan meninggal.

Namun saat ini pihaknya belum mengetahui identitas korban.

 "Dua meninggal, kita bawa ke RSU Payangan," ujarnya.

Namun saat ditelepon pukul 18.45 Wita, Gusti Dibya mengatakan pihaknya masih melakukan proses evakuasi.

"Satu orang masih belum ditemukan, sekarang kita masih proses evakuasi," tandasnya.

Hal senada juga dikatakan Kapolsek Payangan, AKP I Putu Ady Wijaya. Dimana kata dia, dua orang meninggal pasca kejadian tersebut.

Namun terkait identitas korban, pihaknya pun belum mengantongi. "Kami masih di TKP, dua meninggal. Identitasnya belum," tandasnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved