Penemuan Mayat Bayi di Bali

NEKAT Kubur Bayi di Bawah Pelinggih Rumah Majikan, Gara-gara R Warga Sampai Harus Menunda Odalan!

Pelaku nekat menguburkan bayinya saat baru lahir, di bawah pelinggih di wilayah Batubulan Kangin, Sukawati, Gianyar, Bali.

SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI - R adalah asisten rumah tangga (ART), yang bekerja di Desa Batubulan Kangin. Sungguh tega pelaku, sebab bayi yang seharusnya menangis karena menghirup udara segar, justru kehilangan nyawa di tangan ibunya sendiri.  

TRIBUN-BALI.COM - Kasih ibu sepanjang masa, rasanya tak belaku bagi wanita berinisial R, yang tega membuang dan mengubur bayinya sendiri di bawah bangunan suci.

Pelaku nekat menguburkan bayinya saat baru lahir, di bawah pelinggih di wilayah Batubulan Kangin, Sukawati, Gianyar, Bali. Tragedi yang membuat warga geleng-geleng kepala ini, pada Selasa, 7 Oktober 2025. 

R adalah asisten rumah tangga (ART), yang bekerja di Desa Batubulan Kangin. Sungguh tega pelaku, sebab bayi yang seharusnya menangis karena menghirup udara segar, justru kehilangan nyawa di tangan ibunya sendiri. 

Baca juga: TEWAS di Depan Warung di Munggu, Seorang Ojek Online Asal Surabaya Tampak Lemas dan Jatuh dari Kursi

Baca juga: KRONOLOGI AWAL Hingga Terbongkar Bayi Dikubur di Pelinggih Sukawati, Sosok Tim Medis Disorot

TKP - Lokasi penguburan bayi oleh ART di Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
TKP - Lokasi penguburan bayi oleh ART di Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. (IST)

Gusti S, pemilik rumah atau majikan R mengatakan, dirinya tidak mengetahui kejadian tersebut sebelum aparat kepolisian memberi tahu. 

Sebab saat kejadian, dirinya tengah berada di kampung halamannya di Karangasem. Saat kejadian, kamera CCTV juga dimatikan oleh R, sehingga ia tidak mengetahui persis kejadian tersebut.

“Kurang tahu saya kejadian pastinya, karena CCTV saat itu dimatikan,” ujarnya. Dijelaskan bahwa R bekerja sebagai ART sejak April 2025, atau sekitar lima bulan lalu.

Namun karena perawakan pelaku yang kurus, kondisi kehamilannya tidak terlalu terlihat. “Saya juga sempat curiga dan menanyakan apakah R hamil, tapi dia menjawab tidak,” ujar Gusti.

Penemuan ini menggemparkan warga sekitar, terlebih bertepatan dengan pelaksanaan upacara odalan di pura kawasan setempat.

Bahkan krama pun terpaksa mengundur waktu piodalan, karena harus menggelar pecaruan di TKP, untuk menyucikan wilayah adat. Upacara yang digelar yaitu  pecaruan eka sato. 

Kapolsek Sukawati, Kompol I Ketut Suaka Purnawasa, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pelaku sudah ditahan.

Namun terkait detail pelaku apakah R dan pacarnya, dirinya mengatakan kasus itu saat ini ditangani oleh Polres Gianyar.

"Kasusnya ditangani Unit PPA Polres Gianyar. Langsung saja ke kanit PPA atau kasat Reskrim Polres ngih," ujarnya.

Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP M Guruh Firmansyah belum memberikan konfirmasi terkait kasus ini. Saat dihubungi via telepon ia tidak mengangkat, pun pesan singkat yang dikirim belum ada respon. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved