Berita Denpasar
Kembali Diperpanjang, PHRI Denpasar: Yang 3 Hari Karantina Saja Belum Ada Kunjungan, Apalagi 7 Hari
Pemerintah kembali memperpanjang masa karantina untuk Wisatawan Mancanegara (wisman). Hal ini terkait dengan adanya varian baru Covid-19
Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pemerintah kembali memperpanjang masa karantina untuk Wisatawan Mancanegara (wisman).
Hal ini terkait dengan adanya varian baru Covid-19, yakni varian omicron yang berasal dari Afrika.
Dimana, karantina yang awalnya selama tiga hari, kini diperpanjang menjadi tujuh hari.
Baca juga: PAD Bali dari Sektor Pariwisata Merosot Akibat Pandemi, Fraksi Demokrat Usulkan Hal Ini
Baca juga: Siswa dan Guru Positif Covid-19 di Denpasar, PTM Beberapa SD/MI Dihentikan Selama Dua Minggu
Baca juga: Ngerebong di Kesiman Denpasar Berlangsung di Bawah Hujan Gerimis, Puluhan Orang Kerauhan
Aturan ini berlaku bagi WNA maupun WNI dari luar negeri.
Karantina tujuh hari ini diberlakukan untuk WNA dan WNI yang dari luar negeri di luar negara-negara yang masuk daftar pada poin A.
Sementara untuk negara-negara yang masuk poin A, karantina dilakukan selama 14 hari.
Daftar negara poin A yang dimaksud, yakni Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Malawi, Angola, Zambia, dan Hong Kong.
Baca juga: Lantik Pengurus PAC Empat Kecamatan, Gerindra Denpasar Targetkan Prabowo Menang Pilpres 80 Persen
Baca juga: BREAKING NEWS: Hendak Rafting di Payangan Gianyar, 2 Wisatawan Tewas Tertimpa Longsor
Kebijakan ini, pun mendapat tanggapan dari PHRI Denpasar.
Ketua PHRI Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang dikonfirmasi Senin, 29 November 2021 mengatakan, dengan kebijakan ini otomatis tak akan ada Wisman yang berkunjung ke Denpasar.
"Yang tiga hari karantina saja belum ada kunjungan, apalagi yang tujuh hari," kata Gusde Sidharta.
Apalagi kondisi ini ditambah dengan adanya penerapan PPKM level 3 di akhir tahun.
"Apalagi ada PPKM di akhir tahun," katanya.
Baca juga: Ngerebong di Kesiman Denpasar Berlangsung di Bawah Hujan Gerimis, Puluhan Orang Kerauhan
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Pemprov Bali Tak Akan Batasi Kedatangan Wisatawan, Tapi Bakal Terapkan Ini
Dengan adanya kebijakan ini, ia berharap pelaku dan pengusaha pariwisata mampu bertahan.
"Semoga teman-teman pengusaha pariwisata mampu bertahan," katanya.
Sejak Kamis, 14 Oktober 2021 secara resmi dilakukan open border atau pembukaan pintu masuk Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman).
Namun, menurut Gusde Sidharta hingga hari ini belum ada Wisman yang datang ke Denpasar.
Ia mengatakan dari 19 negara yang dibuka untuk Indonesia, kebanyakan Wisman yang datang landing di Jakarta.
Selain itu setelah landing di Jakarta, mereka juga harus menjalani karantina.
Hal itulah yang menyebabkan belum ada kunjungan ke Denpasar.
"Saat ini, dari 19 negara yang dibuka untuk Indonesia, kebanyakan flight landing di jakarta dan masih karantina sehingga menyebakan belum ada kunjungan dari wisman," kata Sidharta.
Selain itu, ia mengakatan kebanyakan Wisman yang beralih ke Thailand.
Hal ini dikarenakan di Thailand tidak menerapkan karantina.
"Saat ini kebanyakan mereka yang beralih ke Thailand. Karena di Thailand tidak menerapkan karantina," katanya.
Padahal sejak awal hotel yang digunakan sebagai tempat karantina sudah siap.
Sebagai owner Griya Santrian, Sidharta Putra juga mengatakan untuk Griya Santrian sendiri sudah siap menerima wisman.
Dimana sejak ditunjuk menjadi salah satu tempat karantina wisman, sudah melakukan berbagai persiapan.
Selain itu, jauh sebelum itu hotel ini juga sudah mendapat sertifikat CHSE serta sudah menyiapkan piranti protokol kesehatan.
“Intinya kami dari hotel karantina sudah siap untuk menerima kedatangan wisatawan mancanegara,” katanya.
(*)