Berita Bali
Potensi Gempa 8,5 SR di Bali, Tsunami Setinggi 6-14 Meter di Tanjung Benoa, Begini Penjelasan BMKG
Potensi Gempa 8,5 SR di Bali, Tsunami Setinggi 6-14 Meter di Tanjung Benoa, Begini Penjelasan BMKG
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Potensi Gempa 8,5 SR di Bali, Tsunami Setinggi 6-14 Meter di Tanjung Benoa, Begini Penjelasan BMKG.
8 menit menjadi durasi waktu rata-rata proses susur jalur evakuasi tsunami di wilayah Kelurahan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Susur jalur evakuasi dilakukan dari bibir pantai kawasan Tanjung Benoa hingga hotel yang dijadikan Tempat Evakuasi Sementara (TES) dengan teknik evakuasi vertikal.
Kegiatan susur jalur evakuasi diikuti sekitar 50 peserta terdiri dari masyarakat penggerak dan instansi meliputi TNI, Polri, Basarnas, BPBD, pihak perhotelan, hingga pihak sekolah.
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Tsunami Setinggi 28 Meter di Pacitan Jawa Timur: Siapkan Skenario Terburuk
Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Dwi Hartanto menyebutkan, Tanjung Benoa yang terletak di bagian Selatan Pulau Bali dan dikelilingi lautan merupakan wilayah dengan skala prioritas bencana gempabumi dan tsunami.
"Wilayah Tanjung Benoa ini menjadi skala prioritas bencana gempabumi dan tsunami, skenario terburuknya seluruh wilayah Tanjung Beona bisa tersapu habis tsunami.
Karena jarak atau lebar daratan tidak sampai satu kilometer, sedangkan tsunami bisa menerjang hingga mencapai dua kilometer," kata Dwi saat dijumpai Tribun Bali di sela kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi di SMP Negeri 3 Kuta Selatan, Badung, Bali, Selasa 30 November 2021.
Menurut Dwi, dari hasil evaluasi kegiatan susur jalur, waktu evakuasi mandiri membutuhkan durasi rata-rata durasi 8 menit - 10 menit.
Yang menjadi waktu ideal untuk penyelamatan dari perkiraan tsunami tiba mencapai daratan dalam waktu sekira 20 menit setelah gempabumi terjadi.
"8-10 menit adalah waktu ideal, Tanjung Benoa adalah wilayah yang dikelilingi laut, teknik evakuasi vertikal dengan memanfaatkan hotel berlantai 3 lebih adalah cara paling tepat dan efektif," kata dia.
Dalam skenario terburuk, Tanjung Benoa berpotensi tersapu tsunami dan tergenang gelombang tsunami dengan kedalaman 6 hingga 14 meter.
Hotel yang memiliki lebih dari 3 tingkat menjadi tempat evakuasi sementara dengan teknik vertikal.
Untuk evakuasi mandiri menyelamatkan nyawa dari ancaman bencana gempabumi dan tsunami, seperti Hotel Sakala, Grand Mirage Resort & Thalasso Bali, serta Ion Bali Benoa.
Bali, terutama wilayah bagian selatan merupakan kawasan sangat rawan, sehingga upaya-upaya edukasi diperlukan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Soal Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Pakar Sarankan 3 Langkah Mitigasi Ini