Berita Denpasar
Bentrok Mahasiswa Papua & PGN Memanas di Renon, Belasan Orang Dikabarkan Terluka, Ini Kata Polisi
Sejumlah orang dikabarkan terluka akibat bentrokan yang pecah antara massa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dengan Organisasi PGN
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Noviana Windri
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejumlah orang dikabarkan terluka akibat bentrokan yang pecah antara massa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dengan Organisasi Patriot Garuda Nusantara (PGN) di depan Casa Bunga Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar pada Rabu 1 Desember 2021.
Kabagops Polresta Denpasar, Kompol I Made Uder yang turun langsung untuk mengamankan aksi demo menuturkan awalnya sejak pukul 06.00, sekitar 30 orang massa dari AMP sudah berkumpul di lokasi itu, hendak menuju ke titik aksi di depan Gedung Konsulat Amerika Serikat, Gang Naga Sari Nomor 6, Panjer, Denpasar.
Menurutnya, waktu izin aksi untuk mereka adalah pukul 10.00 Wita, namun massa aksi sejak pukul 06.00 Wita sudah di lokasi, sehingga di tempat tersebut pihaknya lebih dulu melakukan konsolidasi dengan AMP.
Kemudian datanglah sekitar 20 orang PGN yang juga hendak melakukan kegiatan hingga terjadi gesekan.
Kala itu Polresta Denpasar yang menurunkan 80 personil pengamanan yang mencoba menengahi.
Baca juga: Ni Wayan W Korban Laka Maut di Jalan Ayani Utara Denpasar, Belum Ada Permintaan Otopsi
Baca juga: Kericuhan Pecah dalam Aksi Demo Aliansi Mahasiswa Papua di Renon Denpasar, Terjadi Aksi Lempar Batu
Baca juga: SOSOK Pentolan KKB Papua Temianus Magayang, Masih Usia 25 Tahun Jabat Kepala Desa Sesepi
Akan tetapi keributan tak dapat dihindari dan berujung saling lempar batu.
"Yang akan orasi (Papua) dianggap menjelekan Indonesia seperti bilang Indonesia penjajah dan sebagainya, PGN mencari mereka merasa ingin membela negara," tuturnya.
Kompol Uder menyampaikan tak ingin terbawa arus permasalahan dan memihak siapa pun.
Sehingga menyiagakan pasukan di tengah perseteruan keduanya untuk meredam bentrok.
"Sebetulnya AMP dan PGN sama-sama minta permakluman untuk melakukan kegiatan, karena ini kan kebebasan bersuara kami kasi, tapi malah berujung ricuh, saya sampai kena tiga lemparan batu," tambahnya.
Sampai akhirnya kericuhan yang berlangsung hanya beberapa menit itu dibubarkan paksa oleh aparat, agar tidak membahayakan orang lain.
Lebih lanjut disebutkan versi kepolisian ada satu orang yang terpantau mengalami luka yakni dari PGN.
Namun, sementara belum ada pihak yang diamankan.
Baca juga: FAKTA Komandan KKB Papua, Temianus Magayang yang Ditangkap Satgas Nemangkawi, Terlibat 3 Pembunuhan
Baca juga: KKB Papua Kembali Serang dan Tembak Prajurit TNI, Situasi Yahukimo Makin Memanas
Kompol Uder menyarankan kepada pihak yang merasa dirugikan melapor ke polisi.