Berita Tabanan

Dua Palinggih di Tabanan Rusak Akibat Tanah Longsor, Kerugian Ditaksir Sekitar Rp 100 Juta

Sebanyak dua palinggih di bangunan merajan (pura keluarga) milik warga di Banjar Asah, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali, roboh

Polsek Pupuan
Tim gabungan dari masyarakat TNI Polri serta BPBD saat melakukan gotong royong di lokasi tanah longsor di Banjar Asah, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Kamis 1 Desember 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sebanyak dua palinggih di bangunan merajan (pura keluarga) milik warga di Banjar Asah, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali, roboh karena adanya bencana tanah longsor, Rabu 1 Desember 2021 sore kemarin.

Kejadian tanah longsor tersebut menimpa bangunan sanggah milik I Wayan Subrata yang ada di bawahnya dengan lebar 10 meter dengan ketinggian sekitar 5 meter.

Kerugian ditaksir mencapai Rp100 Juta. 

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa longsor tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur Tabanan dalam beberapa hari.

Kemudian, hujan deras yang mengguyur Tabanan dan sekitarnya termasuk wilayah Kecamatan Pupuan sejak siang hari kemarin mengakibatkan bencana alam. 

Baca juga: Pejabat Utama Polresta Denpasar Berganti, Kompol Doddy Kini Menjadi Wakapolres Tabanan

Peristiwa bangunan merajan milik warga Desa Bantiran longsor tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 Wita.

Pertama bangunan merajan milik I Wayan Sedana longsor hingga kemudian menimpa bangunan sanggah atau merajan yang ada di bawahnya.

Bangunan merajan di bawahnya adalah milik I Wayan Subrata.

Kejadian tanah longsor tersebut menimpa bangunan sanggah milik I Wayan Subrata yang ada di bawahnya dengan lebar 10 meter  dengan ketinggian kurang lebih 5 meter.

Akibat bencana tersebut, kerugian yang ditimbulkan ditaksir senilai Rp100 Juta.

"Kejadiannya kemarin sore saat hujan deras itu. Jadi ada dua palinggih di dua merajan berbeda milik warga yang terdampak tanah longsor tersebut," ungkap Kapolsek Pupuan, AKP Wayan Suastika saat dikonfirmasi, Kamis 2 Desember 2021.

AKP Suastika menjelaskan, pasca tanah longsor tersebut pihaknya bersama tim gabungan yang terdiri dari masyarakat, TNI, BPBD dan lainnya melakukan gotong-royong untuk pembersihan di lokasi Kamis 2 Desember 2021.

Baca juga: Pagu Anggaran Rp26 Miliar, Pusat Setujui Pembangunan Pabrik Pengolah Porang di Tabanan

"Kita tadi juga melaksanakan giat gotong-royong untuk melakukan pembersihan di lokasi bersama tim gabungan. Astungkara nihil korban jiwa tapi kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 Juta," tandasnya. 

Sementara itu, Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri mengungkapkan pihaknya sudah menerima laporan terkait peristiwa tanah longsor tersebut.

Pihaknya juga sudah menurunkan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) dibantu dengan masyarakat TNI dan Polri. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved