Berita Tabanan
Dua Palinggih di Tabanan Rusak Akibat Tanah Longsor, Kerugian Ditaksir Sekitar Rp 100 Juta
Sebanyak dua palinggih di bangunan merajan (pura keluarga) milik warga di Banjar Asah, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali, roboh
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Mulai tadi pagi (Kamis) kami sudah terjunkan personel untuk melakukan gotong royong pembersihan," jelasnya.
Dengan kejadian tersebut, kata dia, pihaknya selaku pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama yang berada di Kecamatan Pupuan, Baturiti, Penebel untuk tetap waspada ketika terjadinya hujan deras.
Sebab tiga wilayah tersebut berpotensi lebih besar mengalami atau terjadi peristiwa tanah longor.
Kemudian untuk daerah lainnya juga harus tetap waspada mengingat peristiwa pohon tumbang juga terjadi di berbagai daerah.
"Intinya semua masyarakat kita minta untuk selalu waspada dan hati-hati mengingat cuaca ekstrem terjadi belakangan ini. Hujan deras dengan durasi lama berpotensi menyebabkan peristiwa tanah longsor dan pohon tumbang juga," tegasnya.
Disinggung mengenai upaya antisipasi terjadinya bencana alam, Srinadha Giri mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan peringatan ke semua masyarakat melalui kecamatan dan desa.
Kemudian kegiatan yang dilakukan pihak BPBD adalah perompesan pohon untuk mengantisipasi adanya ranting pohon jatuh di jalan yang kemungkinan berpotensi menimpa para pengguna jalan.
"Sosialisasi sudah kami laksanakan. Semua kami harap waspada dan tetap hati-hati. Kemudiaj kami juga melakukan perompesan pohon terhadap ranting kayu yang rapuh dan berpotensi menyebabkan celaka pengguna jalan. Termasuk juga pohon yang sudah mati kami tebang untuk mengantisipasi adanya bencana alam," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Tabanan