Kesehatan
Ketahuilah 3 Perbedaan Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Tipes
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tipes (demam tifoid) sama-sama ditandai dengan gejala demam.
TRIBUN-BALI.COM - Salah satu penyakit yang umum di Indonesia adalah DBD dan Tipes.
Kedua penyakit ini mempunyai geja yang mirip.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tipes (demam tifoid) sama-sama ditandai dengan gejala demam.
Walaupun bisa membuat suhu tubuh melonjak, gejala demam berdarah dan tipes memiliki karakteristik yang berbeda.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada kedua penyakit ini, kenali perbedaan gejala sampai cara mendeteksinya.
Baca juga: WASPADA! Berikut Tanda-tanda Kamu Depresi, Salah Satunya Kebahagiaan yang Dipaksakan
Perbedaan gejala demam berdarah dan tipes
Ada beberapa perbedaan gejala demam berdarah dan tipes yang khas. Melansir beberapa sumber, berikut beberapa di antaranya:
Demam
Demam pada penyakit DBD apabila digambarkan dengan grafik mirip pelana kuda. Awalnya, penderita demam berdarah merasakan demam tinggi sampai di atas 38 derajat Celsius, suhu tubuh menurun, lalu bisa melonjak lagi.
Demam pada penyakit tipes awalnya tidak terlalu tinggi. Lalu, suhu tubuh baru merangkak naik bisa lebih dari 38 derajat Celsius. Demam penderita tipes suhunya lebih tinggi pada malam hari dan mulai turun di pagi atau siang hari.
Gejala khas
Selain demam pelana kuda, gejala demam berdarah khas lainnya yakni muncul bintik-bintik merah. Gejala ini biasanya muncul setelah demam tinggi. Bintik merah akan tampak kentara ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah.
Sedangkan pada penyakit tipes, selain demam naik turun sepanjang hari, penderita umumnya juga mengalami gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare.
Gejala lainnya
Di luar gejala utama, penderita DBD biasanya juga merasakan gejala sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, sakit tenggorokan, batuk pilek, dan tidak enak badan.