Berita Denpasar

Dwi Utami Senang Bisa Menari Depan Wali Kota, Berharap Penyandang Disabilitas Disediakan Pekerjaan

Berbagai cara digelar yang melibatkan penyandang disabilitas mulai dari menyanyi, menari, berpuisi, hingga pantomim.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Salah satu penampilan penyandang disabilitas dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional di Gedung Dharmanegara Alaya, Lumintang, Denpasar 

“Hanya perlu latihan yang terus-menerus. Selain itu juga terkait bagaimana orang tua mendukung anaknya. Jadi peran orang tua juga sangat diperlukan,” katanya.

Selain itu, dalam memudahkan proses latihan ataupun saat tampil, ia juga membuat kode-kode gerak tari.

Hal ini dikarenakan penyandang tuna rungu ini tak bisa mendengar alunan gambelan pengiring tari.

Bahkan saat tampil di panggung pun, mereka harus dituntun dengan kode gerakan tersebut.

Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan Hari Disabilitas Kota Denpasar, Agung Adi Putra mengatakan kegiatan ini merupakan ajang pengembangan seni bagi penyandang disabilitas.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan mulai dari seni tari, vocal, pengembangan literasi dengan cerpen maupun puisi, dan keterampilan yakni merangkai bunga.

Selain itu, ada juga event keolahragaan berupa renang.

“Semoga dengan kegiatan ini mereka semakin termotivasi untuk berkarya sesuai bakat masing-masing. Dengan begitu mereka akan bisa mencapai kesetaraan,” katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved