Berita Denpasar
Jukung Rusak hingga Senderan Jebol di Pantai Sanur, Waspada Banjir Rob hingga 9 Desember 2021
Jukung Rusak hingga Senderan Jebol di Pantai Sanur, Waspada Banjir Rob hingga 9 Desember 2021
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gelombang tinggi menerjang Pantai Sanur, Denpasar pada Sabtu, 4 Desember 2021 malam.
Gelombang tinggi ini menyebabkan beberapa kerusakan di Pantai Sanur.
Termasuk beberapa jukung milik nelayan yang berada di kawasan Pantai Duyung, Semawang, Denpasar.
Kantih jukung ini semuanya patah, mesin jukung tersebut juga rusak.
Tak hanya itu, gelombang tinggi tadi malam juga menyebabkan beberapa proyek penataan Pantai Sanur mengalami sedikit kerusakan, seperti ada senderan yang jebol maupun tergerus.
Salah seorang nelayan dari anggota Kelompok Nelayan IV Dewi Satayojana Gandhi Sanur, Wayan Gina mengatakan gelombang tinggi ini terjadi pukul 20.00 – 22.00 Wita.
Baca juga: Terekam Kamera CCTV, Seorang Pria di Denpasar Melakukan Aksi Pencurian Warung Makan
“Perahu banyak yang patah, ada mesinnya juga yang sampai jatuh. Payung-payung di pinggir pantai juga hanyut,” kata Gina saat ditemui, Minggu 5 Desember 2021.
Menurutnya, ketinggian ombak mencapai kurang lebih 3 meter.
Sementara itu, air masuk ke pantai hingga sejauh 10 meter.
“Pagi-pagi saya cek ke sini, kaget saya karena banyak yang terdampak, ada jukung patah, senderan juga ada yang jebol,” katanya.
Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh adanya Tilem Kanem pada Sabtu kemarin.
Gina menambahkan, gelombang yang terjadi tadi malam masih lebih kecil.
Karena menurut pengalaman, gelombang tinggi ini terjadi selama tiga kali.
“Nanti malam sama besok kemungkinan lebih besar lagi ombaknya. Yang tadi malam masih agak kecilan,” katanya.
Meskipun demikian, Gina menyebut gelombang tinggi yang terjadi saat ini paling parah tahun ini.
Karena sebelumnya sempat terjadi gelombang tinggi, akan tetapi tak sampai membuat senderan jebol ataupun jukung rusak.
Sementara itu, BMKG Wilayah III Denpasar melalui siaran persnya juga telah mengeluarkan peringatakan akan terjadinya banjir pesisir atau banjir rob.
Banjir rob ini diprediksi akan terjadi hingga 9 Desember 2021 mendatang.
Hal ini terjadi lantaran fase bulan baru yang bersamaan dengan Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi).
Ini berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.
Baca juga: Desa Adat Denpasar Gelar Nangluk Merana di Perempatan Gajah Mada, Upacara Disederhanakan
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali pada tanggal 02 - 09 Desember 2021.
Adapun wilayah tersebut meliputi Nusa Dua, Kuta, Kedonganan, Benoa, Sanur, Gianyar, Padang Bai, dan Jembrana.
Potensi banjir pesisir (rob) diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah.
Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar saluran resmi BMKG Wilayah III Denpasar. (*)