Berita Badung
Circularity Tour Bersama Danone Aqua & PT Reciki di TPST Samtaku Jimbaran: Daur Ulang Sampah Plastik
Danone-AQUA kembali menawarkan solusi pengelolaan sampah terbaru dengan mendirikan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku di Jimbaran
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Arini Valentya Chusni
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Danone-AQUA kembali menawarkan solusi pengelolaan sampah terbaru dengan mendirikan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku di Jimbaran, Badung.
Danone-AQUA merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Minuman Ringan di Indonesia yang didirikan tahun 1973. Sebagai merek asli Indonesia, selama lebih dari 47 tahun, Danone-AQUA selalu berusaha untuk menyebarkan kebaikan kepada masyarakat dengan menyediakan hidrasi sehat dan menjaga keberlanjutan alam.
Melalui acara media tour yang dilaksanakan pada Senin, 6 Desember 2021, Danone-AQUA menjelaskan usaha perusahaan dalam menjawab tantangan dalam mengurangi jumlah sampah yang berakhir ke Tempat Pembuangan Akhir di Suwung, Bali.
Bali telah berjuang dengan pengelolaan sampahnya selama bertahun-tahun dan pulau ini kekurangan ruang karena tempat pembuangan sampah yang sudah melebihi kapasitas, ditambah dengan adanya rencana pemerintah untuk penutupan TPA Suwung yang memiliki kapasitas 1,423 ton sampah per hari atau sekitar 25 persen dari total sampah Bali.
Sementara itu setiap harinya, sampah yang dihasilkan di Bali mencapai 4.281 ton, atau 1,5 juta ton setiap tahun. Dari jumlah tersebut, baru 48 persen yang dapat dikelola, sementara 52 persen lagi belum terkelola. Oleh karena itu Bali saat ini membutuhkan solusi akan dibawa kemana sampah dan bagaimana pengelolaannya.
Baca juga: PPKM Level 3 Saat Nataru Dibatalkan, PHRI Denpasar: Angin Segar Bagi Pariwisata Bali
Baca juga: Promo Minyak Goreng Murah 2L Rp 33.990 Hari Ini Selasa 7 Desember 2021 di Hypermart
Baca juga: RESMI Dosen Unsri Jadi Tersangka Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi, Langsung Ditahan
Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia mengatakan, Danone-AQUA telah menjadi pionir dalam pengelolaan dan daur ulang sampah plastik serta berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengurangi jumlah sampah plastik di lautan hingga 70% pada 2025.
"Kami berharap, dengan adanya fasilitas pengelolaan sampah TPST di Jimbaran, ini akan menjadi salah satu alternatif solusi bagi pemerintah provinsi Bali dalam memecahkan masalah pengelolaan sampah terutama ketika TPA Suwung sudah kelebihan daya tampungnya seperti saat ini,” Kata Karyanto Wibowo saat ditemu Tribun Bali.
Karyanto menambahkan bahwa dengan adanya fakta terjadinya kelebihan daya tampung di tempat pembuangan akhir sampah, keberadaan TPST ini sangat penting karena di TPST Samtaku Jimbaran.
"Kami menerapkan model Ekonomi Sirkular dan Zero Waste to Landfill (ZWL), artinya sampah yang terkumpul di fasilitas ini nantinya akan dikelola dan dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya sehingga tidak ada yang berakhir di TPA sehingga beban TPA Bali akan berkurang hingga kapasitas sampah yang mampu diolah di TPST Samtaku atau sekitar 120 ton per hari," katanya.
Bersamaan dengan itu, Bhima Aries Diyanto, Direktur PT. Reciki Mantap Jaya, menambahkan fasilitas di TPST Samtaku ini, sampah rumah tangga akan dipilah, dimana sampah plastik PET yang didapatkan akan dikumpulkan dan dikirim ke Pabrik Veolia, Jawa Timur untuk diolah menjadi PET daur ulang (rPET) yang kemudian akan dipakai Danone-AQUA untuk materi pembuatan botol baru.
Baca juga: Pembangunan Stadion Amlapura Dilanjutkan 2022, Bupati Karangasem Sebut Anggaran Dana Rp 16.5 Milliar
Baca juga: Seminar Dalam Rangka Hari Ibu di Klungkung, Peran Ibu Dalam Penerapan Protokol Kesehatan
Baca juga: Satgas Nemangkawi Lumpuhkan 1 Anggota KKB Papua Intan Jaya, Tangkap Pemasok Senjata
"Sedangkan sampah organik akan dikelola menjadi kompos dan sebagian akan diproses bersamaan dengan sampah residu dengan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel) untuk menghasilkan bahan bakar. Hal ini menjadikan TPST Samtaku Jimbaran sebagai moda pengelolaan segala jenis sampah yang mengadopsi prinsip Ekonomi Sirkular dan Zero Waste to Landfill," ujar Bhima Aries.
Inisiatif pembangunan TPST dan keberadaan RBU di Bali, merupakan bagian dari kampanye #BijakBerplastik yang didasarkan pada tiga pilar – Pendidikan, Pengumpulan dan Inovasi. Ketiga prinsip ini menjadi fokus perusahaan untuk memastikan visi ekonomi sirkular terwujud sepenuhnya untuk kemajuan Bali, komunitasnya, dan lingkungannya.(*)