TERKINI: Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Lava Guguran ke Arah Barat Daya
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
TRIBUN-BALI.COM, JOGJA - Gunung Merapai yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan lava pada Kamis (9/12/2021) pagi.
Ada empat kali guguran yang terjadi.
Lava guguran itu tertiup angin ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal dua kilometer.
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selama enam jam, mulai 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan secara meteorologi cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah barat.
Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 76-93%, dan tekanan udara 837-873 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-300 m di atas puncak kawah,” katanya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 35 kali dengan amplitudo 3-16 mm berdurasi 53-151 detik.
Hembusan terjadi 1 kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 18 detik. Tektonik jauh berjumlah 1 kali dengan amplitudo 7 mm, S-P 9 detik dan durasi 59 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” ujarnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi bahaya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sementara, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.