Berita Bali
Kasus Skimming ATM di Mengwi Badung oleh WN Turki Diungkap Polisi, Ini Kata Pihak Bank BUMN
pihak Bank BUMN memilih diam alias bungkam ketika ditanya terkait sistem pengamanan data nasabah.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meskipun kasus skimming berhasil diungkap pihak kepolisian, namun masih ada hal penting yang masih dipertanyakan, salah satunya terkait sistem keamanan.
Hal itu semakin kuat setelah pihak kepolisian berhasil mengamankan dua warga negara asing (WNA) asal Turki yakni Can Yigit 33 tahun dan Musa Balca 34 tahun yang berhasil mencuri data nasabah.
Modus skimming yang dilakukan keduanya, saat itu menyasar ATM Bank Mandiri di salah satu supermarket (Bogaswaha) di Jalan Raya Lukluk-Sempidi, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali beberapa waktu lalu.
Mengenai hal ini, pihak Bank BUMN memilih diam alias bungkam ketika ditanya terkait sistem pengamanan data nasabah.
Baca juga: UPDATE: WN Ukraina Lakukan Kejahatan Skimming di Bali Atas Perintah Pelaku Utama yang Masih Buron
Humas Bank Mandiri Bali, Derry Detan, membenarkan bahwa yang menjadi korban skimming adalah pihaknya, dimana saat itu ia bahkan sempat menanyakan ke bagian unit yang menangani.
"Saya sempat bertanya ke unit terkait atau unit yang menangani. Lalu dijawab bahwa sudah ditangani polisi," ujar Derry Detan, Senin 13 Desember 2021.
Derry sempat berdalih bahwa masalah tersebut sudah diserahkan sepenuhnya ke pihak berwajib, namun saat disinggung mengenai bagaimana sistem keamanan data nasabah kedepannya, ia memilih diam.
Ia hanya menyebut jika hal itu menunggu jawaban dari kantor pusat.
"Nantinya dari pusat yang memberikan statement. Kalau sudah ada (statement), maka akan dikabari ke rekan-rekan media," lanjutnya.
Terpisah, Kombes Pol Ary Satriyan selaku Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali menyebut setelah pelaku kasus skimming berhasil diungkap, pihaknya kini masih mengembangkan kasus tersebut.
Bahkan ia menyebut pengembangan kasus ini dilakukan untuk mencari apakah ada pelaku lainnya atau bagian dari sindikat skimming.
"Ada, tapi masih lidik," ujar Kombes Pol Ary Satriyan.
Saat ditanya mengenai sistem keamanan di Bank BUMN itu, Ary Satriyan mengatakan sebenarnya pihak bank sudah mempunyai anti skimming, sehingga pihak bank segera mengetahui dan melaporkan ke polisi jika ada masalah.
Apakah ada dugaan keterkaitannya dengan orang dalam, Ary menyebut tidak ada pihak bank yang terlibat dalam aksi tersebut.
Baca juga: Dua WNA Turki Berkomplot Curi Data Nasabah di Bali, Bongkar Mesin ATM Pasang Alat Skimming