Berita Bangli
Jelang Akhir Tahun, Target Retribusi Pariwisata Bangli Hanya Terkumpul Rp 3,3 Miliar
Menjelang akhir tahun 2021, retribusi dari sektor pariwisata di Kabupaten Bangli hanya terkumpul Rp 3,3 miliar
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Menjelang akhir tahun 2021, retribusi dari sektor pariwisata di Kabupaten Bangli, Bali, hanya terkumpul seperempat dari target.
Pihak dinas menyebut kondisi ini dikarenakan sektor pariwisata belum pulih sepenuhnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), pada tahun 2021 retribusi pariwisata ditarget sebesar Rp 13 miliar lebih.
Namun hingga bulan November 2021, target yang terelasisasi baru sebesar Rp 3,3 miliar lebih atau hanya 25 persen saja.
Kepala Disparbud Bangli I Wayan Sugiarta, Jumat 17 Desember 2021, membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Gelar Festival dan Pameran Bonsai, Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Penglipuran Bangli Naik 60%
Menurutnya, realisasi ini dikarenakan kondisi pariwisata di Kabupaten Bangli yang belum pulih sepenuhnya.
Sebab dari lima daya tarik wisata (DTW), hanya Desa Penglipuran yang sudah dikunjungi.
"Sebenarnya semua sudah dibuka. Tapi hanya Penglipuran saja yang sudah ada kunjungan. Sedangkan DTW lainnya belum ada," ucapnya.
Pihaknya tak memungkiri hingga akhir tahun nanti, kemungkinan realisasi target hanya 60 persen.
Seperti pada tahun 2020 yang memiliki target sama.
Sementara di tahun 2022, lanjutnya, retribusi pariwisata ditarget naik 10 persen menjadi Rp 14 miliar lebih.
Dengan asumsi pada tahun 2022 kondisi pariwisata sudah lebih baik.
Untuk mendukung tercapainya target, Sugiarta mengatakan, pihaknya telah menganggarkan Rp 158,5 juta untuk biaya promosi.
Baca juga: Penglipuran Festival Ditutup, Stand Masih Buka Hingga Akhir Tahun
Mulai dari promosi yang bersifat rutin, yakni:
• website pariwisata