Sponsored Content

RTH Taman Bung Karno di Buleleng Dipelaspas Usai Dikerjakan Selama 7 Bulan

Acara melaspas juga dimeriahkan dengan berbagai pementasan tari. Yakni tari rejang renteng, tari barong, dan juga tari bondres

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Pertunjukan tari rejang renteng yang digelar saat upacara melaspas RTH Taman Bung Karno, Sabtu (18/12/2021) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Setelah pengerjaan selama 7 Bulan, Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno hampir rampung. Hanya ada beberapa pekerjaan kecil yang belum selesai.

Untuk memperlancar pembangunan RTH Taman Bung Karno, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menggelar upacara melaspas RTH Taman Bung Karno yang terletak di Kelurahan Sukasada, Kecamatan Sukasada yang bertepatan pada hari raya agama hindu Purnama Kapitu, Sabtu (18/12/2021).

Acara melaspas juga dimeriahkan dengan berbagai pementasan tari. Yakni tari rejang renteng, tari barong, dan juga tari bondres.

Selain itu, pada kesempatan yang sama, Pemkab Buleleng memberikan piagam penghargaan kepada I Wayan Winten,S.Pd selaku pemahat patung Singa Ambara Raja yang menjad salah satu ikon di RTH Taman Bung Karno.

Baca juga: Sebagai Upaya Pengembangan e-Goverment, Pemkab Buleleng Kini Miliki Aplikasi e-Surat

Upacara melaspas ini dihadiri Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST didampingi Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,SH serta dihadiri pula oleh Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng.

Dalam upacara melaspas ini dipuput oleh Ida Pandita Mpu Nabe Buda Natha Samyoga dari Gria Agung Santhi Karma Pancoran Panji Anom.

Ditemui usai mengikuti persembahyangan, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, upacara melaspas ini merupakan salah satu kepercayaan umat Hindu, yang harus dilakukan sebelum RTH Taman Bung Karno beroperasi.

"Ini baru upacara melaspas saja, peresmiannya mungkin nanti kalau musim hujan sudah reda atau dekat dengan Hari Ulang Tahun Kota Singaraja. Peresmiannya nanti kami akan mengundang  Gubernur Bali, mungkin juga akan mengundang Ibu Megawati atau Ibu Puan Maharani," tuturnya.

Dirinya berpesan agar masyarakat Buleleng mau bekerjasama dengan Pemkab Buleleng dalam menjaga kelestarian RTH Taman Bung Karno.

"Harapan saya semua elemen masyarakat ikut menjaga jangan sampai RTH Taman Bung Karno cepat rusak," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gede Melandrat mengatakan, RTH Taman Bung Karno ini menjadi salah satu destinasi wisata nasional, karena membawa nama Bung Karno.

Dirinya menjelaskan, nama RTH Taman Bung Karno diambil karena Buleleng menyimpan sejarah dari Bung Karno.

Dimana presiden pertama RI itu dilahirkan oleh seorang wanita bernama Nyoman Rai Srimben, warga asal Lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Melanderat menjelaskan setelah upacara melaspas selesai, RTH Taman Bung Karno sudah bisa dinikmati oleh masyarakat.

Baca juga: Atap SDN 1 Tangguwisia Jebol dan Rapuh, Disdikpora Buleleng Janji Lakukan Perbaikan Februari 2022

"Ini memang belum diresmikan, namun secara adat budaya dan niskala kami sudah dijalani, sehingga masyarakat sudah bisa berkunjung kalau hanya sekedar jalan-jalan," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved