Berita Tabanan

DPRD Tabanan Pertanyakan Kasus Jebolnya Atap Plafon SDN 1 Batungsel, Proyek Telan Rp 600 Juta

Komisi IV DPRD Tabanan mempertanyakan kasus jebolnya atap SDN 1 Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan

Istimewa
Komisi IV DPRD Tabanan langsung meninjau lokasi ambruknya atap dan plafon SDN 1 Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Sabtu, 18 Desember 2021 - DPRD Tabanan Pertanyakan Kasus Jebolnya Atap Plafon SDN 1 Batungsel, Proyek Telan Rp 600 Juta 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Komisi IV DPRD Tabanan mempertanyakan kasus jebolnya atap SDN 1 Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan.

Dewan meminta agar pelaksana proyek bisa menuntaskan perbaikan dalam waktu 45 hari.

Namun perbaikan tak sebatas perbaikan, namun kualitas juga harus diprioritaskan agar kejadian yang sama tak terulang lagi.

Maka dengan demikian, dewan meminta semua ikut mengawasi berlangsungnya proyek ini.

Baca juga: Atap dan Plafon SD Negeri 1 Batungsel Tabanan Jebol, Upacara Pemelaspasan Hari Ini Batal Digelar

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, Gusti Komang Wastana mengatakan, jajarannya sudah meninjau ke sekolah.

Dewan sudah mendapatkan penjelasan dari aparat desa terkait proyek dan peristiwa jebolnya atap dan plafon SDN 1 Batungsel.

"Intinya kami mengharapkan solusinya dari rekanan dan Dinas Pendidikan. Apalagi sudah ada pernyataan pemborong akan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan kap baja yang baru selama 45 hari, dengan asumsi semua diganti yang baru," kata Wastana, Minggu 19 Desember 2021.

Ia juga berucap syukur peristiwa tersebut terjadi malam hari atau pada saat tidak ada pembelajaran.

Informasi yang didapat para dewan, perbaikan yang dilakukan oleh CV Bhakti Yoga tersebut mendapat anggaran Rp 600 juta.

Namun ia yakin jebolnya atap dan plafon merupakan kesalahan konstruksi dari pelaksana.

Kata dia, ini sangat berbahaya jika sampai kembali terjadi.

Wastana ingatkan tidak ada lagi kesalahan perhitungan dari perencanaan maupun dari kegiatan dan pelaksanaan.

"Artinya rancangan kap baja dengan kekuatan genteng itu tidak sesuai dengan perencanaan. Kemudian bentangan konstruksi itu tidak sesuai. Yang kami sangat prihatin kenapa kap baja yang lama masih terpasang, padahal anggarannya cukup besar. Kami harap ini tidak terjadi lagi kedepannya," tegasnya.

Atap dan plafon SDN 1 Batungsel jebol pada Kamis 16 Desember 2021 sekitar pukul 22.00 Wita.

Kap baja lama tidak kuat menyangga penggantian atap genting yang baru.

Bangunan ini direhab dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021.

Namun yang patut disyukuri, peristiwa tidak terjadi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Untungnya atas jebol malam hari. Saat perbaikan sebelumnya, tidak semua kap baja diganti, masih ada penggunaan bahan yang lama.

Saat rehab tahun ini, atap diganti menjadi genting yang cukup berat.

Maka kap baja tersebut tak kuat menyangga kemudian jebol.

"Penyebabnya itu karena kap baja yang sudah lama. Ketika kap lama bagian bawah yang tidak kuat dengan beban genting yang berat akhirnya terseret," Kelian Dinas Batungsel Kelod, Ni Wayan Keliasih.

Dinas Pendidikan, konsultan serta pihak pelaksana (pemborong) datang untuk meninjau bangunan yang jebol.

Mereka menyanggupi akan mengganti total atap dan plafon yang jebol tersebut secara keseluruhan dengan yang baru.

Dua bangunan yang rusak tersebut merupakan ruangan kelas untuk kelas 1,2 dan 3.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Ngurah Putu Darma Utama menjelaskan, hasil koordinasi di lapangan, jebolnya atap dan plafon tersebut disebabkan karena kekuatan kap baja lama tidak mensuport penggantian atap yang baru.

"Itu disebabkan kekuatan kap baja lama tidak mensuport penggantian atap genting yang dilaksanakan tahun ini. Sesuai perencanaan, kap baja tersebut menang tidak diganti namun kenyataannya tidak kuat menahan sehingga jebol," ungkap Darma Utama.

Ia mengaku sudah menyampaikan kejadian tersebut ke ini Bupati Tabanan.

Kata dia, pelaksana proyek sanggup memperbaiki dengan menandatangani surat pernyataan dalam waktu perbaikan 45 hari kerja.

Baca juga: Atap & Plafon 2 Bangunan SDN 1 Batungsel Baru Diperbaiki Sudah Jebol, Jadwal Pemelaspasan Ditunda 

Perbekel Turut Awasi

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, Gusti Komang Wastana meminta kontribusi pimpinan di desa dalam hal ini para perbekel ikut mengawasi jalannya proyek.

Dengan demikian pengawasan di masing-masing pihak bisa terlaksana dan kegiatan terselenggara sesuai perencanaan dan target.

"Tentunya kami dari Komisi IV mengharapkan hal ini tidak akan menimbulkan trauma kepada siswa maupun guru yang akan melaksanakan aktivitas belajar mengajar dalam pelaksanaannya. Sehingga proses belajar mengajar nantinya bisa berlangsung dengan aman dan baik," jelas dia. (*)

Kumpulan Artikel Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved