adv

KTT G20 Bakal Digelar di Indonesia, Menteri BUMN Pastikan Keandalan Suplai Listrik di Bali

KTT G20 Bakal Digelar di Indonesia, Menteri BUMN Pastikan Keandalan Suplai Listrik di Bali

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali / Arini Valentya Chusni
Kunjungan Erick Thohir ke PLTDG Pesanggaran Senin (27/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Arini Valentya Chusni

TRIBUN-BALI.COM.DENPASAR - Menteri BUMN Erick Thohir meninjau persiapan PT PLN (Persero) untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama pergelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Oktober 2022 mendatang di PLTDG Pesanggaran.

Kunjungan yang dilaksanakan pada Senin, 27 Desember 2021 tersebut, Menteri BUMN mengapresiasi persiapan PLN yang sudah dilakukan dari jauh hari untuk menyukseskan KTT G20.

Menurutnya, persiapan KTT G20 yang dilakukan oleh PLN sudah sangat memuaskan.

Ia pun mengingatkan para petugas nanti untuk tidak kecolongan pada saat hari penyelenggaraan KTT G20.

"Terutama di titik-titik penting, seperti hotel tempat kepala negara berkumpul maupun saat konferensi berlangsung. Itu yang paling penting. Dengan alasan apa pun tidak boleh mati lampu," kata Erick pada Tribun Bali.

Baca juga: KISAH Mistis Topeng Kayu Wanita Meminta Topeng Sidakarya

Baca juga: Kunjungi Lansia, Ny. Antari Jaya Negara Serahkan Bantuan Kursi Roda Hingga Masker

Baca juga: Jokowi Groundbreaking RS Internasional Bali, Walikota Denpasar:Dukung Layanan Kesehatan & Pariwisata

Kunci dan bukti komitmen PLN dalam mendukung pemerintah dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan salah satunya dengan penyelenggaraan G20 yang bakal digelar di Indonesia.

"Untuk itu atas arahan Pak Menteri, PLN harus melakukan persiapan yang matang. Dari pasokan energi primer, pembangkit, transmisi, sampai ke venue-nya," tutur Dirut PLN Darmawan Prasodjo

Untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama KTT G20, PLN akan menerjunkan 550 petugas siaga untuk mengamankan pembangkit sampai dengan lokasi venue acara setiap hari.

Mayoritas dari personel ini bertugas mengamankan jalur distribusi sebanyak 436 orang. Sementara 28 petugas di antaranya akan siaga di pembangkit Bali dan Jawa, 52 personel akan mengamankan transmisi, 18 petugas piket patroli jaringan, dan 16 orang piket pengatur beban.

"Untuk memastikan keandalan pasokan listrik 24 jam selama kegiatan KTT G20 berlangsung, PLN pun membagi para petugas ini menjadi tiga shift," ujarnya.

Tidak hanya itu saja, PLN juga akan menyiagakan 12 unit mobil Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), 26 Unit Gardu Bergerak (UGB) dengan total kapasitas 7.660 kilo Volt Ampere (kVA), 55 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) berkapasitas 5.370 kVA, 31 unit Genset Mobile berdaya 4.490 kVA. Selain itu, ada juga 59 unit mobil, 23 unit reaksi cepat, serta 104 unit sepeda motor untuk pelayanan teknik (Yantek).

Dari sisi suplai daya, Darmawan menegaskan sistem kelistrikan Bali sudah siap untuk menyelenggarakan pergelaran KTT G20. Dengan daya mampu sistem sebesar 1.322,1 Mega Watt (MW), beban puncak tertinggi pada 2021 tercatat sebesar 754,6 MW. Sehingga masih ada cadangan daya atau reserve margin sebesar 567,8 MW atau 42,9 persen.

"Khusus KTT G20, kita akan tingkatkan 40 persen, sambil kita tingkatkan utilisasi aset," tegas Darmawan.

Darmawan menyebutkan, saat ini PLN sudah melalukan proses relokasi pembangkit dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati ke Pembangkit Listrik tenaga gas (PLTG) Pesanggaran sebesar 100 MW. Proses ini ditargetkan selesai pada Oktober 2022, sehingga pada waktu KTT berlangsung total daya mampu sistem di Bali akan memiliki kapasitas sebesar 1.422,1 MW.

PLN pun memprediksikan beban puncak saat penyelenggaraan KTT G20 sebesar 980 MW. Darmawan pun berharap setelah acara KTT G20 selesai, demand terhadap listrik PLN dapat bertahan di angka tersebut.

"Kalau perlu beban puncak meningkat. Sehingga KTT G20 menjadi berkah bagi PLN," tutupnya.(*)

Berita Denpasar Lainnya

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved