Berita Gianyar

Angkutan Siswa Gratis Gianyar Masih Menunggu PTM dan Vaksin 100 Persen

Masih diterapkannya pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen di Kabupaten Gianyar, Bali menyebabkan Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar belum bisa

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Ilustrasi - Sejumlah siswa di Kabupaten Gianyar, Bali, menunggu jemputan, Selasa 21 September 2021. Angkutan gratis masih tahap penyesuaian. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Masih diterapkannya pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen di Kabupaten Gianyar, Bali menyebabkan Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar belum bisa mengoperasikan angkutan siswa gratis yang berjalan sebelum pandemi covid-19.

Hal itu karena jam sekolah masih dinilai belum jelas. 

"Kita masih menunggu pembelajaran tatap muka dibuka, kalau tidak berati kita tidak jalan, anggarannya juga tidak terserap," ujar Kepala Dinas Perhubungan Gianyar, Wayan Suamba, Senin, 3 Januari 2022.

Baca juga: Aryanto Pengusaha Rental Terima Penghargaan Polres Gianyar, Ungkap Sindikat Penggelapan Mobil Rental

Selain PTM 100 persen, kata Suamba, persentase vaksinasi siswa juga kan menjadi pertimbangan pengoperasian angkutan siswa.

Sebab, pencegahan penularan covid-19 juga menjadi pertimbangan dalam pengoperasian angkutan siswa gratis ini.

"Nanti tergantung juga jumlah vaksinasi anak. Jika tingkat vaksinasinya tinggi, juga akan menjadi pertimbangan kita," imbuhnya.

Berdasarkan data Dishub Gianyar, jumlah angkutan yang akan digunakan untuk antar-jemput siswa di Kabupaten Gianyar ini masih seperti sebelumnya.

Yakni 204 bemo dan 12 bus.

"Intinya saat ini kita masih merampungkan administrasinya dulu, serta menunggu kebijakan pembukaan PTM," tandasnya. 

Baca juga: Kasus Kriminal di Gianyar Berkurang Selama 2021

Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, dokter Ida Komang Upeksa mengatakan terkait vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun, target tahun 2021 itu sebanyak 40.508 orang dan realisasinya sudah 38.675 orang.

Di mana semuanya merupakan vaksin tahap pertama. "Vaksinasi anak sudah menyentuh 95,47 persen," ujarnya.

Kata dia, sisa 1.833 anak yang belum masuk data vaksin ini bukan karena tidak tersedianya vaksin.

Namun saat vaksinasi serentak dilakukan, siswa tersebut berhalangan hadir atau sekolahnya sedang libur.

"Kemarin sekolah Madrasah itu libur, SLB juga, jadi mulai minggu ini lah kita optimalkan," tandasnya.

 "Ada juga beberapa anak yang masih tercecer karena sejumlah alasan sehingga tidak bisa mengikuti vaksinasi sesuai jadwal. Itu kita arahkan ke Puskesmas terdekat. Dengan demikian kita harapkan target vaksinasi anak 6-11 tahun bisa segera 100 persen,” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved