Berita Bali

PROSESI Ngelukar Gelung, Ini Syarat Seorang Sulinggih Berhenti dan Kembali Menjadi Walaka

PROSESI Ngelukar Gelung, Ini Syarat Seorang Sulinggih Mengundurkan Diri untuk Kembali Menjadi Walaka

Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Tangkap Layar YouTube / Ida Rsi Lokanatha
Ida Rsi Lokanatha dan Ida Rsi Gayatri - PROSESI Ngelukar Gelung, Ini Syarat Seorang Sulinggih Mengundurkan Diri untuk Kembali Menjadi Walaka 

“Selanjutnya baru diputuskan memang benar mundur karena ada kesalahan atau ada tekanan dari pihak tertentu. Setelah itu baru PHDI mencabut SK kesulinggihannya,” katanya.

Baca juga: PRO KONTRA Pengunduran Diri Ida Rsi Lokanatha, Bolehkah Mencium Istri Menurut Sesana Sulinggih?

Ia mengaku prihatin dengan adanya fenomena sulinggih yang mengundurkan diri karena polemik di media sosial.

Terkait fenomena tersebut, ia pun meminta agar sulinggih meminimalisir penggunaan media sosial.

Atau jika ingin menggunakan media sosial, sebaiknya untuk tujuan positif seperti dharma tula, atau menyebarkan ilmu agama.

Penggunaan media sosial yang berlebihan menurutnya dapat menimbulkan polemik atas kekeliruan dalam bermedsos tersebut.

Apalagi jika sampai seorang sulinggih berdebat di media sosial dengan seorang walaka.

“Sesana sulinggih tidak memperbolehkan seorang sulinggih berdebat dengan walaka, karena takutnya ada kata-kata yang tidak pantas atau ujar ala,” kata Sudiana, Rabu 5 Januari 2021.

“Untuk mencari materi-materi ilmu pengetahuan di internet tidak dilarang. Kalau berpolemik di medsos jangan, nanti ujar ala. Kalau bermedsos untuk dharma tula bisa kan jelas itu. Intinya yang mengandung sesuatu di luar sesana kesulinggihan mohon sangat dikurangi,” katanya.

Ketua PHDI Bali, Prof I Gusti Ngurah Sudiana.
Ketua PHDI Bali, Prof I Gusti Ngurah Sudiana. (Tribun Bali/Wema Satyadinata)

Sudiana juga menyinggung soal penampilan seorang sulinggih yang harus sesuai dengan sesana.

“Dari sisi penampilan, pakaian, makanan dan juga pergaulan seorang sulinggih agar benar-benar sesuai dengan sesana. Banyak sesana tentang kesulinggihan yang dijadikan patokan. Kalau ikuti patokan pasti tidak akan terjadi hal-hal seperti ini,” katanya.

Sudiana mengatakan dilihat dari kewajibannya, sulinggih sebagai Dharma Upadesa dan Petirtaan Jagat sehingga harus mampu menunjukkan sikap yang sesuai dengan sesana.

Kasus Sulinggih Ngelukar Gelung

Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana menyebut sejauh ini memang sudah ada beberapa kejadian seorang sulinggih sampai ngelukar gelung.

Satu diantaranya adalah sulinggih yang ngelukar gelung karena hendak menikah.

Sulinggih tersebut mediksa saat masih muda dan belum menikah.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved