Berita Denpasar

Prof. Damriyasa Jabat Rektor UNHI Denpasar untuk Kedua Kalinya, Targetkan 3 Hal Ini

Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS.,  dilantik menjadi Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar untuk periode jabatan yang kedua

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Karsiani Putri
Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS., dilantik menjadi Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar untuk periode jabatan yang kedua, masa bakti 2022-2026 di Aula UNHI Denpasar, Kamis, 6 Januari 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS.,  dilantik menjadi Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar untuk periode jabatan yang kedua masa bakti 2022-2026 di Aula UNHI Denpasar, Kamis, 6 Januari 2022.

Seusai acara pelantikan Prof. Damriyasa mengatakan banyak yang perlu dilakukan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar di bawah kepemimpinannya, antara lain pertama, bisa memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: Pengelolaan Akademik PT Tercermin dari Nilai Akreditasi,LLDIKTI Wilayah VIII Apresiasi UNHI Denpasar

Baca juga: Panen Juara di Bidang Seni, Olahraga & Ilmiah, UNHI Denpasar Beri Penghargaan Mahasiswa Berprestasi

Baca juga: Tempat Gym Milik De Gadjah Terbakar di Denpasar, Sekuriti Dengar Suara Ledakan dari Dalam Ruangan

“Tentu kedepan yang menjadi perhatian utama adalah meningkatkan kualitas SDM di internal. Dosen dan kualitas mahasiswa,” ujarnya.

Kedua, membangun program studi-program studi yang memiliki relevansi dalam pembangunan nasional maupun daerah.

Ketiga, meningkatkan citra UNHI tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga tingkat internasional.

Pihaknya juga berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir agar kegiatan belajar mengajar bisa normal kembali.

“Mudah-mudahan tahun 2022 pandemi Covid-19 bisa melandai, tidak menimbulkan lonjakan kasus sehingga aktivitas-aktivitas tri dharma perguruan tinggi bisa kita laksanakan,” harapnya.

Selanjutnya, belajar dari pengalaman pandemi Covid-19, kata Prof. Damriyasa, kedepan bagaimana UNHI Denpasar bisa melakukan tata kelola perguruan tinggi yang lebih efektif dan efisien dengan mengkombinasikan antara metode pembelajaran daring dan luring.

Baca juga: Asteroid 2013 YD48 Akan Melintasi Bumi Pada 12 Januari 2022, Miliki Besar 1,4 Kali Monas

Baca juga: Terkait Gelaran Ogoh-ogoh, MDA Kota Denpasar Melakukan Rapat, Pembahasan Sempat Alot

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi Badan Penyelenggara Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar Prof. Dr. phil. I Ketut Ardhana, M. A., mengatakan yayasan memberikan kesempatan pada kepemimpinan Prof. Damriyasa lagi satu periode. 

Kemudian dimasa yang akan datang, selama 4 tahun kedepan ini, pihaknya juga harus mempersiapkan sebaik-baiknya dalam proses regenerasi dan kaderisasi.

“Melihat capaian yang sekarang ini, 4 tahun kedepan tentu harus lebih baik. Yang penting ada keberlanjutan, ada perubahan-perubahan signifikan yang bisa dirasakan langsung oleh umat Hindu di seluruh Indonesia,” tutur Prof. Ardhana.

Adapun target yang ingin dicapai UNHI Denpasar sepanjang 4 tahun kedepan adalah lebih mengoptimalkan kampus merdeka.

“Kita berpikir lebih realistis dan kolaborasi sinergi dengan semua perguruan tinggi agama Hindu. UNHI tidak bisa parsial berdiri sendiri untuk bisa maju. Tapi dia harus mensinergikan, mengkolaborasikan semua programnya dengan PT Agama Hindu di seluruh Indonesia. Itu yang penting, menjadi target 4 tahun kedepan,” terangnya.

Setelah itu, lanjut dia, baru melihat hubungan internasional dengan semua PT yang ada di seluruh dunia.

Disisi lain, peran UNHI adalah menguatkan kearifan local, sehingga tidak hanya meniru semua yang berasal dari luar tetapi juga harus mampu mempromosikan, mem-package, mem-branding semua kearifan local bisa diakui oleh masyarakat nasional dan internasional.

Baca juga: Dalam Pengaruh Alkohol, Made Torina Alami Lakalantas di Jalan Imam Bonjol Denpasar,Lengan Kiri Patah

“Itu tujuan yang kita inginkan. Karena kalau sudah memberdayakan kearifan lokal, berarti masyarakat bisa lebih makmur karena sudah dihargai, dan produk itu sudah memberi manfaat. Bukan produk dari luar,” ucapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved