Berita Buleleng

Atap Rumah Warga Buleleng Berhamburan Diterjang Angin Puting Beliung

Angin tersebut menerbangkan atap rumah milik tiga orang warga. Yakni rumah milik Putu Malian (63), hingga menyebabkan korban mengalami kerugian

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Atap rumah milik salah satu warga di Desa Jinengdalem rusak akibat disapu angin kencang 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Minggu (9/1/2022) sore kemarin, menyebabkan tiga rumah dan pelinggih milik warga yang ada di Banjar Pendem, Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng rusak.

Selain itu juga terjadi pohon tumbang di 12 titik.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi dikonfirmasi Senin (10/1/2022) mengatakan, selain hujan deras, angin puting beliung juga terjadi di Banjar Pendem, Desa Alasangker.

Angin tersebut menerbangkan atap rumah milik tiga orang warga. Yakni rumah milik Putu Malian (63), hingga menyebabkan korban mengalami kerugian sebesar Rp 2.5 juta.

Baca juga: Warga Jembrana Ni Kadek Manik Jadi Korban Tabrak Lari hingga Meninggal di Desa Temukus Buleleng

Selanjutnya rumah milik Putu Narsin (58) hingga menyebabkan korban mengalami kerugian sebesar Rp 7 juta, serta rumah milik Nengah Sukadana hingga menyebabkan korban mengalami kerugian sebesar Rp 2 juta.

Selain menerbangkan atap rumah warga, angin puting beliung juga menyapu pelinggih kemulan milik Komang Winten (45) asal Banjar Dinas Pendem, Desa  Alasangker, hingga menyebabkan korban ditafsir mengalami kerugian sebesar Rp 2 juta.

"Angin juga menerbangkan atap kandang sapi kelompok peternak yang ada di desa setempat, dengan kerugian ditafsir sebesar Rp 5 juta," kata Ariadi.

Ariadi pun menyebut, pihaknya telah memberikan bantuan darurat berupa sembako dan terpal kepada seluruh korban.

Sementara terkait bantuan perbaikan rumah, Ariadi menyebut pihaknya masih menunggu usulan dari pemerintah desa Jinengdalem, untuk selanjutnya dilaporkan ke BPBD Bali, agar bantuan segera diberikan.

"Untuk korban yang atap rumahnya rusak, tidak mengungsi. Rumahnya masih bisa ditempati. Tadi sudah diperbaiki seadanya oleh warga di desa setempat," ucapnya.

Selain merusak sejumlah atap rumah warga, Ariadi juga menyebut hujan deras disertai angin kencang itu menyebabkan pohon tumbang di 12 titik. Yakni di Desa Sumberklampok Kecamatan Gerokgak, di Desa Bila Kecamatan Kubutambahan, di Desa Tamblang Kecamatan Kubutambahan, di Lingkungan Ketewel Kelurahan Penarukan, di Desa Bebetin serta di Desa Sekunpul dan Desa Bontihing  Kecamatan Sawan, di Banjar Kubu Anyar Desa/Kecamatan Kubutambahan, di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan, di Desa Menyali serta di Desa Sinabun Kecamatan Sawan, dan di Desa Mayong Kecamatan Banjar.

"Untuk pohon tumbang yang terjadi di 12 titik itu sudah ditangani. Astungkara tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," jelasnya.

Hujan deras disertai angin kencang ini jelas Ariadi merupakan dampak dari fenomena La Lina.

Dimana, akibat dari fenomena tersebut, curah hujan meningkaf hingga mencapai 70 persen dari kondisi normal.

Baca juga: Wisata Trekking, Intip Pesona Air Terjun Sekumpul di Buleleng dengan Ketinggian 100 Meter

Peningkatan curah hujan ini diprediksi terjadi hingga Februari mendatang. 

Untuk itu Ariadi mengimbau kepada seluruh masyarakat Buleleng agar selalu waspada dan berhati-hati. (*)

Artikel lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved