Berita Badung

PHRI Badung Tetap Akan Lakukan Promosi Pariwisata Pada Negara-negara yang Resiko Covid-19 Rendah

Mengawali tahun 2022 pemerintah tidak bisa diam dengan pariwisata yang mulai kembali lesu pasca Natal dan Pergantian tahun (Nataru).

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya saat ditemui sejumlah media di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Senin (20/4/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Mengawali tahun 2022 pemerintah tidak bisa diam dengan pariwisata yang mulai kembali lesu pasca Natal dan Pergantian tahun (Nataru).

Bahkan untuk tetap mendatangkan wisatawan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung mengaku tetap akan melakukan promosi pariwisata. 

Promosi dilakukan dengan menyasar negara-negara yang resiko Covid-19 rendah.

Salah satu negara yang rencana disasar, yakni negara Australia.

Baca juga: Bangkitkan Pariwisata, Nusa Penida Potensial Kembangkan Sport Tourism

Baca juga: Pelaku Pariwisata Tunggu Gubernur Koster Perjuangkan Wisman Masuk ke Bali

Baca juga: Jadi Tuan Rumah KTT G20, Direktur Celios: Tahun 2022 Menjadi Tahun Positif Bagi Pariwisata Bali

"Jadi kita akan hubungi negara-negara yang beresiko rendah untuk diajak kerjasama. Mereka buka, kita juga buka sehingga bisa langsung Direct Flight," ujar Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya, Senin, 10 Januari 2022.

Pihaknya mengatakan sejauh ini bangsa pasar Bali adalah negara Australia, sehingga Australia bisa diajak kerjasama.

Selain itu negara yang bisa disasar, yakni Korea, dan yang lainnya yang resiko rendah.

"Padahal yang kita inginkan negara Jepang tapi Jepang belum membuka diri. Namun, waktu Desember 2021 lalu ada dari Aneda yang langsung datang ke Bali," ungkapnya.

Dijelaskan Australia Barat bulan Februari 2022 akan membuka diri untuk pariwisata.

Sehingga pihaknya pun akan berupaya mengusulkan agar bisa kerja sama.

"Semoga bisa Direct Flight. Kalau bisa dan awal tahun Australia sudah ke Bali kan bagus ya. Kita sama-sama berupaya," katanya.

Kendati demikian, jika melihat agenda di tahun 2022, kunjungan pasti ada di Bali.

Mengingat banyak kegiatan besar yang dilaksanakan di Bali.

"Banyak agenda yang dilaksanakan di Bali tahun 2022. Apalagi G20 yang akan datang. Semoga bisa meningkatkan dunia pariwisata ditengah pandemi Covid-19 ini," harapnya. 

Seperti diketahui, jumlah kunjungan wisatawan ke Bali belum signifikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved