Berita Klungkung
Kelian Banjar Juga Diusulkan Dapat Insentif dari Gubernur Bali, Begini Alasan MDA Klungkung
Pemerintah Provinsi Bali membuat kebijakan dengan memberi insentif kepada perbekel dan bendesa adat se-Bali.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Karsiani Putri
Kayana juga mendukung terkait pemberian insentif pada para perbekel.
Sebab menurutnya, tugas-tugas ataupun aktivitas di desa adat erat kaitannya dengan desa dinas.
Sehingga wajar saja jika perbekel juga mendapatkan insentif.
Seiring dengan adanya peningkatan insentif kepada para bendesa serta pemberian insentif pada perbekel, pihaknya berharap, baik bendesa maupun perbekel agar bisa melakukan pengabdian atau ayah-ayahannya lebih maksimal.
Kendati pun jumlah yang didapatkan tergolong relatif.
"Kami mengimbau kepada seluruh bendesa dan perbekel agar menerima insentif yang sudah diberikan. Kan kita perlu bersyukur sudah ada (insentif) ketimbang tidak ada. Mudah-mudahan di tahun-tahun berikutnya kemampuan keuangan daerah meningkat, sehingga insentif bisa ditingkatkan kembali," kata dia.
Sementara saat disinggung usulan pemberian insentif kepada para Kelihan Banjar, mantan Kadisdukcapil Bangli itu menilai para Kelihan Banjar juga perlu mendapat insentif.
Mengingat program kerja dari bendesa dilakukan secara kolaborasi dengan para Kelihan Banjar Adat yang ada di lingkungan desa adat itu.
Hanya saja tetap harus melihat dari kemampuan keuangan si pemberi insentif, dalam hal ini pemerintah provinsi.
Kayana menambahkan, saat ini Kelihan Banjar Adat khususnya di Bangli mendapatkan insentif dari APBD II.
Menurutnya, kemungkinan ide pemberian insentif ini karena Bendesa sudah mendapat insentif dari Pemprov.
"Mungkin itu dasar pertimbangannya dulu. Kalau nominalnya tidak besar. Kemungkinan sekitar Rp. 250 ribu per bulan. Harapan kami para Kelihan Banjar juga bisa mendapatkan insentif dari Pemprov," tandasnya.
(*)