Berita Denpasar

Kedux dan Gusman Berkolaborasi Buat Ogoh-ogoh untuk Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI

Nyoman Gede Sentana Putra atau Kedux Garage dari Banjar Tainsiat Denpasar, dan Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam atau Gusman dari Tampaksiring Gianyar.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Proses pembuatan ogoh-ogoh untuk pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dua seniman ogoh-ogoh kenamaan Bali berkolaborasi membuat ogoh-ogoh.

Mereka adalah Nyoman Gede Sentana Putra atau Kedux Garage dari Banjar Tainsiat Denpasar, dan Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam atau Gusman dari Tampaksiring Gianyar.

Ogoh-ogoh ini dibuat dan digunakan dalam pelaksanaan pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI.

Proses pembuatan ogoh-ogoh ini dilakukan di dua tempat yakni Tampaksiring dan Jero Tainsiat Denpasar.

Adapun prosesnya yakni dari desain yang dibuat oleh Kedux kemudian dieksekusi oleh Gusman di Tampaksiring.

Baca juga: Lomba Ditiadakan, Pemkab Badung Tetap Izinkan Pawai Ogoh-Ogoh Saat Hari Pengerupukan

Baca juga: Sekaa Truna Masih Ragu Garap Ogoh-ogoh, Disbud dan MDA Kabupaten Tabanan Tegaskan SE MDA Bali 

Baca juga: MEGAH! Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI Bakal Gunakan Bade Tumpang Sebelas, Ada Mapeed Ogoh-ogoh

Setelah badan ogoh-ogoh terbentuk kemudian dibawa ke Jero Tainsiat Denpasar dan dikerjakan bersama-sama.

Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam atau Gusman yang ditemui di Jero Tainsiat Kamis, 13 Januari 2022 menuturkan ogoh-ogoh ini mulai dibuat tanggal 2 Januari 2022.

Adapun tema ogoh-ogohnya yakni Cupak.

“Temanya Cupak, kalau maknanya lebih kepada untuk nyomya Bhuta Kala,” kata Gusman.

Dirinya mengatakan pembuatan ogoh-ogoh dikerjakan oleh enam orang.

Tinggi dari ogoh-ogoh ini yakni 4 meter ditambah dengan alas menjadi 5 meter.

“Hari ini kami rampungkan ogoh-ogoh ini,” kata Gusman.

Ogoh-ogoh Cupak ini dibuat sesuai dengan permintaan dari Puri Pemecutan sendiri.

Sementara itu, Sekretaris Warga Ageng Puri Pemecutan, I Gusti Ngurah Made Suratma mengatakan ogoh-ogoh ini merupakan bagian dari pemuspaan.

Dimana memang menjadi tradisi setiap pelebon untuk Ida Cokorda di Puri Pemecutan selalu menggunakan ogoh-ogoh ini.

Sebelum diarak pada tanggal 18 Januari 2022 ogoh-ogoh ini akan dipelaspas terlebih dahulu.

Selanjutnya akan dibawa ke Puri Pemecutan pada pukul 14.00 Wita.

Baca juga: Izin Keluar Jika Ikuti Aturan, Bendesa Adat Diminta Tentukan Rute Ogoh-ogoh, MDA Marga Gelar Rapat

Baca juga: Terkait Gelaran Ogoh-ogoh, MDA Kota Denpasar Melakukan Rapat, Pembahasan Sempat Alot

Baca juga: Disbud Badung Belum Putuskan Perhelatan Pawai Ogoh-Ogoh di Wilayahnya

“Di Puri Pemecutan tentu akan ditambah acara-acara lain yang ikut pawai pemuspaan ini yang salah satunya rodat dari umat Muslim Kepaon Pedungan,” katanya.

Rute untuk iring-iringan nanti yakni dari Puri Pemecutan Jalan Thamrin menuju Jalan Gajah Mada, Patung Catur Muka, Jalan Udayana, Jalan Debes, Jalan Hasanuddin, dan kembali ke Puri Pemecutan.

“Karena Jero Tainsiat dianggap moncol Puri Pemecutan maka kami memang dilibatkan,” katanya.

“Kalau misalnya walaka yang dipelebon tidak menggunakan ogoh-ogoh ini, tapi karena sudah dinobatkan menjadi Cokorda makanya memakai ogoh-ogoh dengan upacara utamaning utama,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved