Berita Badung

Diskes Badung Catat di Tahun 2021 Ada 340 Kasus DBD, Jumlahnya Menurun Dibandingkan Dengan 2020

Di tengah musim hujan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya menjadi momok bagi masyarakat.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Nyoman Gunarta. 

"Jadi yang rawan memang usia 25 sampai 44 tahun. Namun kedepan mudah-mudahan kasus terus menurun," harapnya.

Untuk melakukan pencegahan, pihaknya berupaya untuk memaksimalkan jumantik (Juru pemantau jentik) untuk melakukan pemeriksaan, pemantauan hingga pemberantasan jentik nyamuk. 

"Nanti setelah keluar SK, kami akan kumpulkan jumatik untuk memantau jentik. Karena jentik ini yang menjadi pokoknya. Kalau ini sudah kita basmi, tidak akan ada nyamuk lagi," ucapnya

Mantan Dirut RSD Mangusada itu juga mengakui fogging efektif dilakukan.

Pasalnya fongging di alam terbuka membuat nyamuk resisten (kebal) terhadap bahan kimia dari fogging.

Apalagi dosis serta waktu penyemprotannya tidak tepat. 

Baca juga: Akibat Korsleting Listrik Kabel Mesin Cuci, 1 Rumah Terbakar, Suami Istri Hampir Terjebak Kebakaran

Baca juga: Pemkab Badung Melalui Dinsos Serahkan Bantuan Kemensos, 5803 Keluarga Menjadi Penerima

Baca juga: Tingkat Hunian Hotel Kini di Angka 30%, PHRI Harap Event-Event di Bali Dongkrak Kunjungan Wisatawan

"Semestinya, fogging harus selesai sebelum pukul 06.00 Wita. Kalau kita fogging nyamuk misalnya mati, tapi jentiknya tidak bisa mati, sehingga efektif ada jumantik," jelasnya sembari mengatakan peranan di tingkat keluarga sesungguhnya sangat diperlukan dalam upaya memberantas perkembangan jentik menjadi nyamuk.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved