Berita Denpasar

Cegah Wisatawan dan PPLN Kabur Karantina, Kapolri Siapkan Aplikasi Presisi di Pelabuhan Benoa

Cegah Wisatawan dan PPLN Kabur Karantina, Kapolri Siapkan Aplikasi Presisi di Pelabuhan Benoa

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau kesiapan menyambut kedatangan wisatawan penumpang PPLN di Posko Presisi Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali, Sabtu 15 Januari 2022. Cegah Wisatawan dan PPLN Kabur Karantina, Kapolri Siapkan Aplikasi Presisi di Pelabuhan Benoa. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Cegah Wisatawan dan PPLN Kabur Karantina, Kapolri Siapkan Aplikasi Presisi di Pelabuhan Benoa.

Kepolisian Republik Indonesia menyiapkan sebuah aplikasi Presisi untuk monitoring karantina para wisatawan maupun Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ingin memastikan serangkaian pengawasan terhadap wisatawan, ABK, maupun PPLN yang tiba di Bali melalui Pelabuhan Benoa.

Orang kini tidak bisa lagi kabur karantina karena Polri bisa melacak keberadaan orang yang menjalani karantina melalui aplikasi bernama Aplikasi Karantina Monitoring Presisi itu.

Kapolri ingin menjaga bahwa yang melalui Pelabuhan Benoa juga dalam kondisi melalui standar SOP terkait dengan proses pemeriksaan protokol kesehatan sebelum masuk ke karantina.

Baca juga: Kapolri Cek Posko Presisi Kesiapan Sambut Wisatawan dan PPLN di Pelabuhan Benoa

Sebagaimana disampaikan Kapolri seusai meninjau kesiapan menyambut kedatangan wisatawan penumpang PPLN di Posko Presisi Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali, Sabtu 15 Januari 2022.

"Dan kami tempatkan petugas aplikasi yang bisa memonitor bagi masyarakat ataupun wisatawan, ABK yang dikarantina dan apabila kabur kemudian dengan aplikasi ini kami bisa segera melakukan pencarian dan membawa kembali masuk," tegas Kapolri.

Aplikasi karantina monitoring Presisi merupakan aplikasi yang dirancang untuk membantu memastikan bahwa masyarakat yang melaksanakan karantina itu betul-betul bisa terawasi dengan baik, dilengkapi dengan fitur-fitur yang bisa digunakan untuk berbicara langsung atau live chat.

"Kemudian juga sedang dilengkapi dengan aplikasi Find People, sehingga pada saat masyarakat keluar, kami bisa melakukan pencarian, pengejaran. Dan kemudian kami berikan syarat khusus, sehingga kemudian di handphone orang yang kabur tersebut juga berbunyi," paparnya.

Aplikasi tersebut begitu sudah keluar dari area tertentu akan muncul notifikasi akan bunyi sirine yang memudahkan polisi untuk mencari.

"Karena di situ akan muncul di titik mana masyarakat yang keluar tempat karantina itu berada, ini bagian dari upaya untuk meyakinkan bahwa proses karantina selama 7 hari atau 10 hari yang ditetapkan pemerintah betul-betul bisa berjalan dengan baik dan jelas," katanya.

Aplikasi Monitoring Karantina Presisi tersebut terus melakukan penyempurnaan terkait dengan fitur-fitur tertentu yang akan ditambahkan.

"Namun untuk saat ini, aplikasi tersebut sudah bisa berjalan untuk melakukan pencarian, namun tentunya akan dilengkapi fitur-fitur. Sehingga sebagai contoh, kami juga tidak bisa terus-menerus mengandalkan posisi dengan menggunakan aplikasi.

Kadang kala kami juga harus melakukan pemeriksaan manual. Hal tersebut tentunya sedang dilakukan peningkatan dan perbaikan," jelasnya.

Menurut Kapolri, rangkaian dari bagaimana melaksanakan proses pengawasan karantina itu penting, guna memastikan karantina tetap bisa dilaksanakan secara disiplin.

Baca juga: Polri Siapkan Aplikasi Monitoring Karantina Presisi, PPLN Tak Bisa Kabur Lagi

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved