Berita Denpasar
Cegah Wisatawan dan PPLN Kabur Karantina, Kapolri Siapkan Aplikasi Presisi di Pelabuhan Benoa
Cegah Wisatawan dan PPLN Kabur Karantina, Kapolri Siapkan Aplikasi Presisi di Pelabuhan Benoa
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
"Ini tentu menjadi bagian yang terus kami awasi. Memastikan seluruh rangkaian proses karantina berjalan dengan baik. Ini semua untuk menjaga masyarakat.
Juga laju Covid-19 tetap bisa dikendalikan dan kita bisa mengelola agar varian baru varian omicron yang saat ini sudah mulai masuk bisa diawasi," jelasnya.
"Kami lakukan pencegahan seoptimal mungkin sehingga tidak berkembang dalam posisi yang tentunya akan meningkatkan lonjakan seperti beberapa waktu yang lalu," imbuhnya.
Jenderal Listyo Sigit menyampaikan, untuk menekan laju Covid-19 perlu sinergitas dan soliditas seluruh stakeholder dan masyarakat.
"Untuk kemudian kembali waspada. Walaupun sudah vaksin 2 kali, tetap laksanakan protokol kesehatan. Pemerintah juga sudah memberikan ruang untuk booster terhadap yang sudah vaksin lebih dari 6 bulan.
Sehingga kita yakin bahwa seluruh masyarakat terjaga imunitasnya, terjaga kekebalannya dari ancaman terhadap varian baru ataupun varian lama, karena kondisi imunitasnya harus diperkuat kembali dengan booster," kata Kapolri.
Di Posko Presisi, Kapolri mengecek simulasi penggunaan aplikasi monitoring Presisi dengan sampling karantina dan peragaan wisatawan, ABK, maupun PPLN yang terlihat di sebuah layar monitor.
Kapolri bersama Gubernur Bali I Wayan Koster dan unsur Forkopimda juga melakukan audiensi dengan petugas dan melihat papan informasi posko. Di Dermaga, Kapolri pun melihat alur kedatangan penumpang.
Mulai dari atas kapal, kemudian mengecek operasional barcode aplikasi monitoring Presisi dan Peduli Lindungi, juga meninjau kesiapan tenaga kesehatan, peralatan kesehatan, dan mobil ambulans.
"Kami melaksanakan pengecekan secara langsung untuk mengetahui bagaimana alur masuknya ABK dan ada beberapa wisatawan yang menggunakan yacht yang masuk lewat Pelabuhan Benoa," kata Kapolri Listyo Sigit setelah peninjauan.
Baca juga: Ketua Asita Bali Tanggapi Rencana Bali Dijadikan Tempat Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri
"Dari proses masuknya, kami ingin mengetahui bagaimana proses pemeriksaan, khususnya terkait masalah protokol kesehatan karena memang harus betul-betul ketat dalam pengawasan titik-titik yang digunakan pintu masuk pelaku perjalanan luar negeri," sambungnya.
Kapolri mengikuti alur pemeriksaan terhadap ABK dan wisatawan dengan terlebih dulu diperiksa melalui proses antigen pada saat di atas kapal.
"Tadi ada beberapa penyesuaian, kami minta pada saat sebelum turun. Kemudian mengunduh aplikasi Karantina Monitoring Presisi. Dalam proses selanjutnya, kami lihat dilaksanakan beberapa pemeriksaan, swab PCR.
Setelah itu ada ruang khusus yang dipersiapkan apabila ditemukan ABK atau wisatawan yang mungkin ada keluhan terkait kondisi kesehatannya," paparnya.
Kapolri menyebutkan, bagi yang memiliki keluhan penyakit, diperiksa di salah satu ruang kesehatan, setelah itu dipersiapkan mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit rujukan.