Berita Badung

Proyek Jalan Lingkar Selatan Belum Ada Kepastian, Pemkab Badung Terkendala Anggaran Rp 800 Miliar

Pasalnya untuk mewujudkan jalan lingkar itu, Pemkab Badung harus mengeluarkan anggaran Rp 800 Miliar untuk pembebasan lahan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Dinas PUPR Badung saat melaksanakan rapat kerja dengan Komisi II dan Komisi III DPRD Badung di Gedung Dewan pada Senin, 17 Januari 2022 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Proyek Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung sepertinya sulit terwujud secara keseluruhan di masa Pemerintahan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.

Pasalnya untuk mewujudkan jalan lingkar itu, Pemkab Badung harus mengeluarkan anggaran Rp 800 Miliar untuk pembebasan lahan.

Bahkan Pemkab Badung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sampai tidak berani memastikan kapan mega proyek itu akan selesai.

Di tengah situasi sulit seperti sekarang ini, untuk pembebasan lahan saja Pemkab Badung masih punya kendala berat, yaitu berupa pembebasan lahan.

Baca juga: Antisipasi Masuknya Barang Terlarang, Wakapolres Badung Periksa Semua Sel Tahanan Polres dan Polsek

Kendati demikian, jika lahan sudah tersedia baru para investor mau ikut membangun jalan, itupun ada hitung-hitungannya dengan memakai skema proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Hal itu pun terungkap pada rapat kerja Komisi II dan Komisi III DPRD Badung dengan Dinas PUPR Badung di Gedung Dewan, Senin, 17 Januari 2022

"Kita akui sebenarnya untuk skema PKBU itu ada dua kegiatan. Pertama kegiatan utilitas terpadu dan kedua Jalan Lingkar Selatan.

Proyek ini sudah mendapat persetujuan dari Bappenas dan Kemenkeu,"ujar Kadis PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba saat ditemui usai rapat.

Proyek PKBU tersebut, kata birokrat asal Tabanan itu, saat ini masih dalam proses persiapan.

Nota kesepakatan antara Bupati Badung dan DPRD terkait PKBU ini juga sudah ditandatangani.

Menurutnya, secara khusus mengenai proyek Jalan Lingkar Selatan, Surya Suamba mengatakan bahwa tujuan pembangunan jalan ini untuk membuka akses destinasi di wilayah Badung selatan.

Selain itu juga untuk mengurai kemacetan di Badung selatan khususnya menuju Pecatu.

"Kami yakin kita semua sepakat dengan ini (Jalan Lingkar, red). Disamping sebagai akses alternatif menuju tempat wisata, dari jalan lingkar ini juga diharapkan bisa muncul destinasi baru di Badung selatan," ucapnya

Hanya saja, pihaknya mengakui agar Jalan Lingkar ini rampung seutuhnya masih ada sejumlah kendala yang dihadapi. Salah satunya adalah pembebasan lahan.

Baca juga: WNA di Badung Dikabarkan Mengakhiri Hidup, Ditemukan Luka Sayatan, Ini Penjelasan Polresta Denpasar

"Sudah berproses, mulai dari penyiapan dan perencanaan. Cuma kita tidak bisa masuk proses transkasi karena terkendala di pembebasan lahan. Untuk pembebasan lahan saja kita butuh Rp 800 miliar. Jadi, kami tidak berani katakan tahun 2023 atau 2024 ini akan selesai, apalagi sekarang masih situasi Covid," bebernya

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved