Berita Badung
Soal Rencana Pembangunan Trem di Pantai Samigita, DPRD Badung: Belum Ada Pembahasan ke Dewan
legislator di Gumi Keris tak tahu menahu rencana tersebut, padahal pemerintah setempat melalui Dinas PUPR telah merancang proyek tersebut bekerjasama
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Rencana penataan Pantai Seminyak, Legian, Kuta (Samagita) akan segera dilakukan.
Bahkan pada masterplan di kawasan tersebut, juga akan dibangun trem di pinggir pantai.
Kendati demikian sampai saat ini belum ada pembahasan bersama dengan jajaran DPRD setempat.
Ironisnya, legislator di Gumi Keris tak tahu menahu rencana tersebut, padahal pemerintah setempat melalui Dinas PUPR telah merancang proyek tersebut bekerjasama dengan PT Industri Kereta Api (INKA).
Baca juga: Ditemukan Luka Akibat Sajam, Berikut Hasil Autopsi Jenazah WNA Inggris yang Tewas di Mumbul Badung
Ketua Komisi II DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti mengakui jika belum ada pembahasan terkait proyek tersebut.
Bahkan, hingga saat ini pihaknya belum diajak berkoordinasi mengenai program Trem tersebut.
"Wacananya saya dengar, namun resminya kami belum diajak membahasnya.
Saya Ketua Tim Penataan Pantai Kuta artinya saya tahun persis gambarnya bagaimana penataan pantai itu, jadi masalah Trem ini saya belum tahu," ujarnya saat ditemui Senin, 17 Januari 2022.
Terkait dengan pembangunan Trem tersebut, politisi PDI Perjuangan asal Kuta ini tidak bisa membayangkan bagaimana kereta ini nantinya dibangun. Apakah akan menggunakan badan jalan atau menyusuri pantai lantaran belum ada pembahasan.
"Saya belum tahu jadi saya belum berani komentar, pikiran saya dimana Trem ini nantinya, di jalan raya, sepanjang pantai atau mungkin melayang. Lantas bagi wisatawan dan masyarakat apa manfaatnya," katanya.
Kendati demikian pihaknya tidak menolak adanya proyek tersebut.
Hanya saja perlu adanya gambaran jelas mengenai proyek tersebut, apalagi pihaknya merupakan ketua tim penataan pantai Kuta.
Dirinya menjelaskan, misalnya kalau di jalan raya apa tidak mempersempit ruas jalan.
Selain itu ruang parkir juga tidak ada, bahkan sepeda motor saat ini kesulitan melintas saat situasi normal.
Baca juga: Proyek Jalan Lingkar Selatan Belum Ada Kepastian, Pemkab Badung Terkendala Anggaran Rp 800 Miliar
"Bukannya saya tidak setuju tapi saya ingin melihat konteksnya Trem ini seperti apa. Bahkan bagaimana nanti, peruntukannya bagaimana dan yang lainnya," tegasnya kembali.