Tips Kesehatan
Jangan Sering Tahan Kecing Lama-lama! Nanti Bisa Terkena Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang terjadi ketika organisme mikroskopis berbahaya memasuki saluran kemih.
TRIBUN-BALI.COM - Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang terjadi ketika organisme mikroskopis berbahaya memasuki saluran kemih.
Organisme yang menyebabkan penyakit ini bisa berupa jamur dan virus, tetapi sebagian besar karena bakteri.
Umumnya secara alami, bakteri itu bisa dikeluarkan oleh tubuh, tetapi kondisi tertentu membuat bakteri itu tidak hilang dan justru berkembang menjadi infeksi saluran kemih.
Gejala infeksi saluran kemih Mengutip CDC, gejala infeksi saluran kemih bisa dialami oleh orang dengan berbagai usia, sebagai berikut:
Baca juga: Waspada! Berikut Gejala Kencing Batu, dan Cara Mengatasinya
- Rasa sakit atau sensasi terbakar saat kencing (disuria).
- Perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya.
- Urin yang terlihat keruh.
- Rasa perlu kencing tiba-tiba atau lebih mendesak dari biasanya.
- Kencing lebih sering dari biasanya.
- Urin berdarah.
- Kram di selangkangan atau perut bagian bawah.
- Demam.
- Panas tinggi.
- Sakit perut bagian bawah atau sakit di punggung, tepat di bawah tulang rusuk.
- Mual atau muntah.
Anak-anak yang lebih kecil mungkin tidak dapat memberi tahu orangtua tentang gejala infeksi saluran kemih yang ia alami.
Baca juga: Sering Kencing di Malam Hari? Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini
Demam adalah salah satu gejala infeksi saluran kemih, tetapi tidak semua anak demam dikonfirmasi menderita penyakit ini.
Sehingga, dianjurkan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter ketika muncul tanda-tanda yang dicurigai.
Penyebab infeksi saluran kemih
Mengutip Verywell Health, infeksi saluran kemih dapat terjadi di bagian manapun dari sistem kemih, termasuk kandung kemih, ginjal, ureter, dan uretra.
Sebagian besar ISK mempengaruhi kandung kemih dan uretra, yaitu saluran kemih bagian bawah.
Baca juga: Bahaya Sering Menahan Kencing, Jangan Diabaikan!
Sementara, beberapa bakteri yang paling sering dikaitkan dengan infeksi kandung kemih adalah Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Proteus mirabilis.
Mengutip NHS, bakteri masuk melalui saluran yang membawa kencing keluar dari tubuh (uretra).
Wanita memiliki uretra yang lebih pendek dari pada pria.
Sehingga, membuat bakteri lebih mungkin mencapai kandung kemih atau ginjal dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
Mencegah infeksi saluran kemih
Mengutip Medical News Today, infeksi saluran kemih bisa dicegah dengan beberapa tindakan yang dibiasakan, salah satunya adalah tidak sering menahan kencing.
Baca juga: 4 Penyakit yang Sering Muncul di Musim Hujan, Diantaranya Leptospirosis Menular Lewat Kencing Tikus
Menahan kencing dapat meningkatkan jumlah bakteri di kandung kemih, sehingga meningkatkan kemungkinan berkembangnya infeksi saluran kemih.
Kemudian, sering menahan kencing dapat menyebabkan urin kembali ke ginjal, akibatnya bisa merusak ginjal dan kandung kemih.
Ada juga kemungkinan kandung kemih pecah karena retensi urin, meski hal itu jarang terjadi.
Peningkatan tekanan pada kandung kemih menyebabkannya bisa pecah, jika ada area yang lemah di dindingnya.
Jika tidak diperiksakan dan menahan kencing masih dibiasakan, maka robekan (ruptur) kandung kemih dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, yaitu sepsis, yang melibatkan infeksi parah dan gagal ginjal.
Baca juga: Harus Ditinggalkan! Inilah Bahayanya Kebiasaan Menahan Kencing, dari ISK hingga Batu Ginjal
Mengutip NHS, selain jangan suka menahan kencing, berikut juga cara yang bisa dilakukan untuk mencegah berkembangnya infeksi saluran kemih:
- Jangan terburu-buru saat kencing.
- Cobalah untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
- Jangan gunakan sabun beraroma untuk area genital.
- Jangan memakai pakaian dalam sintetis yang ketat, seperti nilon.
- Jangan banyak minum minuman beralkohol, karena dapat mengiritasi kandung kemih.
- Jangan gunakan kondom dengan pelumas spermisida, cobalah pelumas non-spermisida atau jenis kontrasepsi lain.
- Jangan cebok dari bagian belakang ke depan.
- Menjaga area genital bersih dan kering (tidak lembab).
- Kencinglah sesegera mungkin setelah berhubungan seks.
- Segera ganti popok atau pembalut inkontinensia jika kotor.
- Bersihkan kulit di sekitar vagina dengan air sebelum dan sesudah berhubungan seks.
(Kompas.com/Shintaloka Pradita Sicca)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awas, Sering Tahan Kecing Bisa Bikin Infeksi Saluran Kemih"