Kesehatan Mental

Sama-sama Memengaruhi Suasana Hati, Berikut Perbedaan Depresi dan PTSD

Jika kondisi emosi Anda mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi Anda mengalami depresi atai gangguan stress pasca-trauma (PTSD).

Pexels/SHVETS
Ilustrasi. 

TRIBUN-BALI.COM - Sedih dan senang, suka dan duka adalah bagian emosi manusia yang normal terjadi.

Akan tetapi, jika kondisi emosi Anda mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi Anda mengalami depresi atai gangguan stress pasca-trauma (PTSD).

Baik depresi maupun PTSD dapat memengaruhi suasana hati, minat, tingkat energi, dan emosi Anda.

Namun, kedua jenis gangguan tersebut disebabkan oleh hal yang berbeda.

Baca juga: Orangtua Harus Tahu! Bukan Hanya Orang Dewasa, Anak-anak Juga Bisa Mengalami Depresi

PTSD

Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah trauma dan gangguan terkait stres yang dapat berkembang setelah peristiwa traumatis atau stres.

Hal ini dapat terjadi setelah menyaksikan atau mengalami peristiwa yang mengganggu, termasuk penyerangan fisik atau seksual, bencana alam, perang, kecelakaan, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Gejala PTSD biasanya tidak langsung muncul setelah kejadian. Sebaliknya, gejala tersebut muncul beberapa minggu atau bulan setelah peristiwa traumatis tersebut berlalu.

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

Baca juga: WASPADA! Berikut Tanda-tanda Kamu Depresi, Salah Satunya Kebahagiaan yang Dipaksakan

Gejala PTSD Ada beberapa gejala yang menunjukan seseorang mengalami PTSD. Berikut gejala tersebut:

1. Teringat kembali kenangan buruk

Ingatan tersebut bisa saja muncul seperti kilas balik atau mimpi yang mendatangkan ketakutan.

2. Penghindaran

Penderita PTSD ekrap menghindari orang, tempat, atau peristiwa yang mengingatkannya pada penyebab stres.

3. Perubahan suasana hati

Suasana hati berubah secara teratur, tetapi jika Anda menderita PTSD, Anda mungkin sering merasa sedih, mati rasa, dan putus asa.

Penderita PTSD juga kerap merasa bersalah atau membenci diri sendiri.

Baca juga: Ini Dampak Stres Pada Penderita Diabetes

4. Perubahan perilaku dan reaksi

PTSD dapat menyebabkan ledakan emosi yang tidak biasa, seperti mudah terkejut atau takut, marah, atau tidak rasional.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan orang bertindak dengan cara yang merusak diri sendiri.

Depresi

Depresi adalah gangguan mood kronis yang menyebabkan seseorang merasa sedih secara intens.

Gejala depresi antara lain:

  • merasa sedih atau putus asa
  • merasa lelah atau tidak memiliki energi yang cukup
  • tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • tidak mendapatkan kesenangan dari aktivitas yang dulunya menyenangkan
  • mengalami kesulitan untuk fokus dan membuat keputusan
  • mengalami perasaan tidak berharga
  • sering berpikir untuk bunuh diri atau memikirkan kematian

Baca juga: Pernah Mengalami Peristiwa yang Bikin Trauma, Apa yang Harus Dilakukan?

Dokter biasanya mendiagnosis depresi jika Anda memiliki lima gejala atau lebih selama minimal dua minggu berturut-turut.

Seseorang bisa saja mengalami PTSD dan depresi secara bersamaan.

Penelitian menunjukkan orang dengan PTSD lebih mungkin mengalami depresi.

Demikian juga, individu dengan gangguan mood depresif juga lebih cenderung mengalami lebih banyak kecemasan atau stres.

(Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terlihat Sama, Ini Beda Depresi dan PTSD"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved